China memberlakukan aturan baru yang lebih ketat untuk meningkatkan keamanan dan kualitas sepeda listrik, efektif mulai Senin, 1 Desember 2025. Kebijakan ini secara langsung melarang penjualan sepeda listrik yang tidak memenuhi standar lama, memprediksi industri akan memasuki periode transisi yang penuh tantangan.
Beberapa toko dilaporkan mencoba mengakali larangan tersebut dengan mendaftarkan stok sepeda listrik yang ada atas nama karyawan dan kerabat sebelum tenggat waktu. Tindakan ini disertai dengan biaya transfer tambahan sebesar 70-140 dollar AS (sekitar Rp 1,1 juta-Rp 2,3 juta) per unit, dengan produk tersebut dilabeli sebagai kendaraan bekas nol kilometer.
Standar Baru Sepeda Listrik di China
Standar nasional baru yang ditetapkan China menaikkan batas berat maksimum sepeda listrik dengan baterai timbal-asam dari 55 kilogram menjadi 63 kilogram. Kenaikan ini bertujuan meningkatkan jangkauan kendaraan, namun tetap mempertahankan batas kecepatan maksimal 25 kilometer per jam. Mesin sepeda listrik wajib diblokir jika kecepatan melebihi batas tersebut.
Aturan baru mengharuskan produsen menyematkan paket baterai dan unit kontrol yang akan berhenti berfungsi jika terjadi modifikasi. Selain itu, penggunaan material plastik dibatasi maksimal 5,5 persen dari total berat, dengan prioritas pada bahan non-logam untuk komponen seperti jok, kompartemen baterai, dan elemen dekoratif yang memiliki ketahanan api lebih tinggi.
Produsen juga diwajibkan mencantumkan saran masa pakai produk secara jelas pada pelat dan sertifikat. China memberikan periode tenggang selama tiga bulan bagi toko untuk menghabiskan inventaris model lama, sementara produksi model baru berdasarkan standar baru diizinkan sejak September 2025.
Dampak Standar Baru Sepeda Listrik China
Penjualan sepeda listrik diproyeksikan mengalami penurunan tajam dalam jangka pendek akibat kenaikan harga yang timbul dari penerapan standar baru bagi produsen. Perkiraan industri menyebutkan pasar akan memerlukan waktu setidaknya enam bulan untuk stabil dan pulih.
Beberapa peritel melaporkan bahwa standar baru ini secara langsung menyebabkan kenaikan harga antara 500 hingga 1.000 yuan (sekitar Rp 1,1 juta hingga Rp 2,3 juta) untuk penjualan kepada konsumen akhir. Harga model entry-level dari beberapa merek bahkan kini mendekati 3.000 yuan (sekitar Rp 7 juta).
Perusahaan terkemuka seperti Yadea, Aima, dan Segway Ninebot telah menyelesaikan penyesuaian lini produk mereka untuk model yang mematuhi standar baru. Peluncuran produk-produk ini diperkirakan akan dilakukan secara terkonsentrasi mulai pertengahan Desember.
Segmen hulu rantai pasokan mulai merasakan manfaat dari peningkatan standar. Pada 26 November, Baowu Magnesium Technology melaporkan peningkatan pesat dalam penggunaan komponen paduan magnesium di kalangan produsen sepeda listrik terkemuka, seiring meningkatnya permintaan material ringan dan tahan api.
Perusahaan di sektor Internet of Things (IoT), seperti Queclink Wireless Solutions, juga menerima lebih banyak pesanan berkat fitur pemosisian yang kini menjadi kewajiban. Menurut LeadLeo Research Institute, pasar sepeda listrik China diprediksi tumbuh 16 persen menjadi 59,3 juta unit pada 2030, naik dari 51,2 juta unit tahun ini.






