Internasional

China Kecam Keras Kritikan Latihan Perang Taiwan, Sebut Negara Pengkritik ‘Munafik’

Beijing mengecam keras negara-negara yang melontarkan kritikan terhadap latihan perang militer China di perairan sekitar Taiwan. Otoritas Beijing menyebut negara-negara pengkritik tersebut “munafik” dan menegaskan langkahnya merupakan upaya mempertahankan kedaulatan nasional.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyampaikan kecaman tersebut dalam konferensi pers pada Rabu (31/12/2025). Kritikan internasional muncul setelah militer China menggelar latihan tembak langsung pada Senin (29/12) dan Selasa (30/12) waktu setempat.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Latihan Militer dan Kritikan Internasional

Dalam latihan tersebut, China mengerahkan sejumlah rudal, puluhan jet tempur, kapal angkatan laut, serta kapal penjaga pantai. Militer Beijing menyatakan latihan itu bertujuan menyimulasikan blokade terhadap pelabuhan-pelabuhan utama Taiwan dan serangan terhadap target-target maritim.

Sejumlah negara, termasuk Jepang dan Australia, menyuarakan keprihatinan mereka. Tokyo, pada Rabu (31/12), menyebut latihan perang Beijing itu “meningkatkan ketegangan” di Selat Taiwan dan telah menyampaikan “kekhawatiran” kepada otoritas China. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Australia mengecam latihan militer China sebagai tindakan yang “mengganggu stabilitas” kawasan, dan telah menyampaikan kekhawatiran kepada Beijing.

Uni Eropa, dalam pernyataan pada Selasa (30/12), juga mengkritik latihan perang Beijing di sekitar Taiwan, menilai tindakan tersebut “membahayakan perdamaian dan stabilitas internasional”.

Tanggapan Tegas China

Menanggapi kritikan tersebut, Lin Jian menyatakan, “Negara-negara dan lembaga-lembaga ini menutup mata terhadap kekuatan separatis di Taiwan yang berupaya mewujudkan kemerdekaan melalui cara-cara militer.”

Ia melanjutkan, “Namun, mereka melontarkan kritikan yang tidak bertanggung jawab terhadap langkah China yang diperlukan dan adil untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayahnya, memutarbalikkan fakta dan mencampuradukkan yang benar dan salah, yang benar-benar munafik.”

Otoritas Taiwan sendiri mengecam latihan perang yang digelar China itu sebagai langkah yang “sangat provokatif dan sembrono”, serta merupakan ancaman terhadap keamanan regional dan provokasi terang-terangan.

Dalam kesempatan yang sama, Lin Jian juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara seperti Rusia, Pakistan, dan Venezuela, yang telah menyatakan dukungan untuk China.

“Kami ingin menegaskan kembali tekad China yang teguh untuk menjaga kedaulatan nasional, keamanan, dan integritas wilayah,” ucap Lin. Ia menambahkan peringatan tegas, “Setiap tindakan provokatif yang keterlaluan yang melampaui batas dalam masalah Taiwan, akan ditanggapi dengan tegas oleh China.”

Mureks