Pelatih Como 1907, Cesc Fabregas, mengungkapkan kekecewaannya atas hasil minor yang dialami timnya saat menghadapi Inter Milan dalam lanjutan Liga Italia 2025-2026. Pertandingan yang digelar di Stadion Giuseppe Meazza pada Sabtu (6/12/2025) itu berakhir dengan skor telak 0-4 untuk kemenangan Inter.
Como harus mengakui keunggulan I Nerazzurri yang tampil dominan. Gol-gol Inter dicetak oleh Lautaro Martinez (menit ke-11), Marcus Thuram (menit ke-59), Hakan Calhanoglu (menit ke-80), dan Carlos Augusto (menit ke-86). Kekalahan ini membuat Inter Milan kokoh di puncak klasemen dengan 30 poin, sementara Como tertahan di posisi keenam dengan 24 poin.
Fabregas: Skor Terlalu Berat
Pasca pertandingan, Cesc Fabregas menilai skor akhir tersebut terlalu berlebihan bagi timnya. Ia berpendapat bahwa kualitas Como, yang dipimpin oleh Nico Paz, sebenarnya tidak terpaut jauh dari Inter.
“Tidak mudah menganalisis pertandingan dengan begitu dingin,” ujar Fabregas, dikutip dari DAZN. “Hasilnya memang berat, tapi sejujurnya, saya tidak melihat perbedaan yang signifikan antara kami dan mereka.”
Mantan pemain Barcelona itu menekankan pentingnya menjadikan kekalahan ini sebagai bahan pembelajaran bagi timnya. Ia merasa ada beberapa penyesuaian yang bisa dilakukan untuk memperkuat pertahanan.
“Kami mungkin bisa melakukan beberapa penyesuaian untuk melindungi pertahanan dengan lebih baik, tapi pertandingan ini penting,” tambahnya. “Kami ingin menjadikan pertandingan ini sebagai kesempatan untuk berkembang.”
Fabregas melanjutkan, “Dengan kekalahan seperti ini, meskipun berlebihan, kita belajar untuk berkembang dengan cara yang istimewa.”
Akhir Rekor Tak Terkalahkan
Kekalahan melawan Inter Milan ini sekaligus mengakhiri rekor 11 pertandingan tanpa kekalahan yang berhasil dibukukan Como di Serie A. Sebelumnya, tim berjuluk Il Lariani ini tampil impresif.
Di sisi lain, kemenangan ini menegaskan kebangkitan Inter Milan. Pasukan Simone Inzaghi ini sebelumnya sempat menelan dua kekalahan beruntun di berbagai kompetisi sebelum akhirnya bangkit dengan mengalahkan Venezia dan Pisa.






