Perusahaan teknologi raksasa asal China, ByteDance, dikabarkan tengah menjalin kerja sama strategis dengan sejumlah produsen ponsel terkemuka untuk mengembangkan smartphone berbasis kecerdasan buatan (AI). Tiga nama besar yang disebut-sebut terlibat dalam kolaborasi ini adalah Vivo, Lenovo, dan Transsion, induk dari merek-merek ponsel populer seperti Tecno, Infinix, dan Itel.
Dalam kemitraan ini, ByteDance akan mengintegrasikan chatbot AI besutannya, Doubao, sebagai aplikasi bawaan pada perangkat-perangkat tersebut. Langkah ini menandai upaya ByteDance untuk memperluas ekosistem AI-nya di luar platform aplikasi yang selama ini menjadi fokus utamanya.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Pendekatan “Zero Token Fee” yang Inovatif
Berbeda dengan tren yang ada di industri, ByteDance menawarkan pendekatan yang inovatif dengan menghilangkan biaya token (zero token fee) untuk penggunaan layanan AI generatif di perangkat. Skema ini dinilai dapat memberikan keuntungan signifikan bagi produsen ponsel, karena mampu menekan biaya operasional secara substansial sekaligus mempercepat adopsi fitur AI di kalangan pengguna smartphone.
Menurut laporan media teknologi China TechNode, ByteDance akan menyediakan plugin AI generatif (AIGC) yang terintegrasi langsung ke dalam sistem operasi ponsel. Plugin ini mencakup beragam fungsi AI, mulai dari asisten cerdas, kemampuan pembuatan konten, hingga pemrosesan bahasa dan gambar secara waktu nyata.
Alih-alih membebankan biaya berdasarkan jumlah token atau pemakaian komputasi seperti model AI generatif pada umumnya, ByteDance memilih untuk tidak mengenakan biaya tersebut kepada mitra perangkat kerasnya. Sebagai gantinya, perusahaan akan mengandalkan skema bagi hasil dari lalu lintas pengguna, layanan berlangganan, serta potensi monetisasi lainnya yang muncul dari penggunaan AI di perangkat.
Memperkuat Posisi AI di Pasar Konsumen
Strategi ini dipandang sebagai langkah ByteDance untuk memperkuat posisi teknologi AI miliknya di pasar perangkat konsumen yang semakin kompetitif. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat menjadi nilai tambah produk yang signifikan bagi produsen ponsel seperti Vivo, Lenovo, dan Transsion, terutama untuk menyasar segmen pasar menengah dan entry-level yang merupakan kekuatan utama Transsion.
Integrasi AI langsung di ponsel sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya, Samsung telah menyertakan Gemini sebagai bagian dari fitur Galaxy AI di berbagai seri Galaxy terbaru. Oppo juga mengintegrasikan Gemini sebagai asisten AI di ColorOS, sementara Xiaomi membenamkan Gemini dan fitur AI Google ke dalam HyperOS. Motorola pun menghadirkan Gemini sebagai asisten default di sejumlah ponsel Android terbarunya.
Sebagai informasi, ByteDance dan vendor ponsel China, ZTE, sebelumnya telah memperkenalkan prototipe Nubia M153 yang dilengkapi dengan AI Doubao versi preview. Ponsel ini diposisikan sebagai perangkat yang secara native mendukung AI.






