Manchester United kembali menghadapi fase krusial bursa transfer Januari 2026. Meskipun telah menggelontorkan dana besar dalam beberapa musim terakhir, celah di dalam skuad masih terasa jelas. Situasi ini membuat pendekatan United pada jendela musim dingin kali ini menjadi menarik, terutama di tengah persaingan ketat papan atas Premier League.
Target jangka panjang, kebutuhan mendesak, hingga masa depan pemain muda menjadi bagian dari perhitungan. Sorotan khusus tertuju pada Kobbie Mainoo, gelandang muda yang kini menjadi komoditas panas. Keputusan soal dirinya berpotensi memengaruhi arah strategi Manchester United hingga akhir musim.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Prioritas Ruben Amorim: Menyempurnakan Kepingan yang Hilang
Sejak mengambil alih tim, pelatih Ruben Amorim telah mengidentifikasi sektor yang membutuhkan perhatian khusus. Pada bursa musim panas lalu, ia ingin memperkuat lini tengah, namun keterbatasan anggaran akibat belanja besar di lini depan membuat rencana itu tertunda.
Akibatnya, satu masalah klasik tetap belum terselesaikan. Manchester United masih mencari keseimbangan di ruang tengah, terutama untuk menjaga ritme dan kontrol permainan di level tertinggi. Amorim menilai hal itu sebagai fondasi penting jika klub ingin kembali konsisten.
Selain itu, Amorim juga menyinggung kebutuhan di sisi kiri wing-back. Ia menilai absennya pemain berkaki kanan dengan karakter mirip Amad menjadi salah satu alasan United kesulitan membongkar pertahanan Everton yang bermain dengan 10 orang dalam kekalahan 0-1 di Old Trafford bulan lalu.
Pendekatan Januari: Aktif tapi Selektif
Meski siap bergerak, Manchester United tidak akan gegabah di bursa Januari. Klub hanya akan mendatangkan pemain jika peluang tersebut berkaitan dengan target jangka panjang yang bisa dipercepat kedatangannya.
Nama-nama teratas dalam daftar incaran lini tengah diyakini sulit didapatkan pada Januari. Namun, manajemen tetap waspada terhadap peluang mendadak, baik di posisi tersebut maupun area lain di lapangan. Pendekatan ini mencerminkan kehati-hatian United. Mereka tidak ingin sekadar menambal lubang, tetapi memastikan setiap rekrutan benar-benar selaras dengan visi Amorim untuk beberapa musim ke depan.
Daftar Incaran: Dari Sayap hingga Lini Tengah
Salah satu peluang yang dipantau serius adalah Antoine Semenyo. Winger berusia 25 tahun itu memiliki klausul rilis senilai 65 juta pounds yang berlaku pada 10 hari pertama Januari. Amorim sangat mengaguminya dan bahkan menyebutnya sebagai pemain “spesial”.
Sayangnya, peluang Manchester United tidak sepenuhnya terbuka. Semenyo dikabarkan lebih memprioritaskan pindah ke rival sekota, Manchester City, yang bisa mengubah peta persaingan. Di lini tengah, Elliott Anderson menjadi target utama. Meski begitu, Nottingham Forest belum berniat melepasnya.
Selain Anderson, Adam Wharton dan Carlos Baleba juga masuk radar Old Trafford. Ketertarikan pada Baleba sebelumnya menunjukkan United siap mengubah rencana jika melihat celah untuk mendahului pesaing di pasar.
Keluar-Masuk Pemain dan Masa Depan Kobbie Mainoo
Manchester United tidak berniat melepas pemain tim utama pada Januari tanpa pengganti yang sepadan. Klub juga cenderung menunggu hingga ajang Piala Afrika selesai, agar kepergian pemain tidak semakin menipiskan opsi Amorim.
Dalam konteks ini, masa depan Kobbie Mainoo menjadi perhatian besar. Keputusan soal Mainoo baru akan diambil setelah Piala Afrika, dengan Napoli masih menunjukkan ketertarikan serius. Gelandang muda itu sempat hampir tampil sebagai starter sebelum mengalami masalah betis, dan kondisinya tidak sepenuhnya menutup kemungkinan hengkang.
Sementara itu, AS Roma menawarkan skema pinjaman dengan kewajiban membeli untuk Joshua Zirkzee melalui perantara. Zirkzee tertarik pindah demi peluang tampil di Piala Dunia, namun Manchester United ingin menunggu hingga Piala Afrika usai. Di sisi lain, sejumlah pemain muda seperti Tyrell Malacia, Diego Leon, hingga Harry Amass juga masuk dalam skenario pinjaman atau evaluasi lanjutan, seiring United menata ulang kedalaman skuadnya.






