Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyalurkan dukungan pembiayaan sindikasi senilai Rp 2,2 triliun untuk proyek strategis Flyover Sitinjau Lauik di Sumatera Barat. Proyek ini dikerjakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan diharapkan mampu meningkatkan mobilitas warga setempat.
Direktur Corporate Banking BRI, Riko Tasmaya, menyatakan bahwa proyek Flyover Sitinjau Lauik merupakan salah satu infrastruktur yang paling dinantikan masyarakat Sumatera Barat. Jalur Padang-Solok selama ini dikenal memiliki tingkat kemiringan curam dan risiko kecelakaan yang tinggi.
Dalam kerja sama ini, BRI berperan sebagai Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunners (JMLAB) bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI). Bank peserta lain yang turut mendukung adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), dan Bank Nagari.
Kehadiran proyek ini, menurut Riko, memberikan harapan baru bagi peningkatan keselamatan, kelancaran konektivitas, dan percepatan mobilitas masyarakat serta logistik. Flyover dengan panjang 2,774 kilometer ini memiliki nilai proyek mencapai Rp 2,739 triliun, dengan masa konstruksi sekitar 2,5 tahun dan masa operasi selama 10 tahun.
“Proyek ini mencakup pembangunan jalan dan jembatan (flyover), perencanaan teknis, hingga preservasi selama masa operasional,” kata Riko dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/12/2025).
Riko menambahkan, keterlibatan BRI dalam pembiayaan proyek ini merupakan bagian dari dukungan perseroan terhadap pembangunan infrastruktur yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi nasional. “BRI memiliki kapasitas pendanaan yang kuat untuk masuk pada proyek-proyek KPBU dengan struktur yang bankable. Kami terus mengoptimalkan peran sebagai institusi keuangan yang mendukung penguatan konektivitas dan produktivitas nasional,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta peran PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PPI) yang membantu memastikan struktur pembiayaan proyek berjalan prudent, terukur, dan sesuai standar tata kelola. Hal ini menjadikan proyek memiliki tingkat kelayakan pembiayaan yang baik dan berpotensi memberikan manfaat ekonomi luas bagi masyarakat.
“BRI senantiasa menghadirkan solusi pembiayaan yang prudent, terukur, dan berorientasi pada manfaat sosial-ekonomi. Kami meyakini bahwa percepatan pembangunan infrastruktur merupakan fondasi penting untuk meningkatkan konektivitas, produktivitas, dan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia,” tegas Riko.
Melalui pembiayaan sindikasi Flyover Sitinjau Lauik, BRI berharap akses transportasi menuju dan dari kawasan Sumatera Barat dapat semakin aman dan efisien. Infrastruktur ini diharapkan mampu memangkas waktu tempuh, memperlancar arus logistik, serta meningkatkan daya saing ekonomi daerah.
Selain dukungan pembiayaan, BRI juga menghadirkan layanan terintegrasi melalui BRI One Solutions untuk kebutuhan pelaku usaha dan mitra terkait proyek. Layanan tersebut mencakup pengolahan transaksi melalui Qlola, fasilitas Bank Garansi, Supplier/Vendor Financing, hingga Employee Benefits.
“Partisipasi BRI dalam proyek ini menjadi bukti konsistensi perseroan dalam mendukung program pembangunan pemerintah serta komitmen jangka panjang dalam memperkuat fondasi perekonomian nasional. Melalui sinergi lintas lembaga dan pemanfaatan kapasitas pendanaan yang solid, BRI terus berperan aktif menghadirkan pembangunan yang inklusif, produktif, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas,” tutup Riko.






