Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan potensi peningkatan status Siklon Tropis 91S menjadi Siklon Bakung di wilayah barat daya Indonesia. Warga di sekitar Bengkulu hingga perairan selatan Jawa Barat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan pada malam ini.
Peningkatan Status Siklon Tropis
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menyatakan bahwa bibit siklon 91S diprediksi akan meningkat statusnya menjadi Siklon Tropis Bakung di wilayah tanggung jawab Tropical Cyclone Warning Centres (TCWC) Jakarta mulai pukul 19.00 WIB. “Bibit Siklon 91S diprediksi meningkat statusnya menjadi Siklon Tropis Bakung di wilayah tanggung jawab TCWC (Tropical Cyclone Warning Centres) Jakarta mulai pukul 19.00 WIB,” ujar Faisal dalam jumpa pers virtual melalui akun YouTube BMKG pada Jumat (12/12/2025).
Bibit Siklon Bakung ini terpantau muncul di wilayah Samudera Hindia, tepatnya di barat daya Lampung. Peningkatan statusnya telah terjadi secara bertahap sejak tanggal 7 Desember 2025.
Potensi Dampak Tidak Langsung
Kemunculan dan pergerakan Siklon Bakung diprediksi akan mempengaruhi kondisi cuaca dan ketinggian gelombang di sejumlah wilayah barat daya Indonesia. Kekuatan angin di sekitar siklon diperkirakan mencapai 35 knot atau sekitar 65 Km/jam.
Meskipun pergerakan siklon ini cenderung ke arah barat dan barat daya, menjauhi wilayah Indonesia, BMKG menekankan pentingnya antisipasi dampak tidak langsung. “Meski pun siklon ini bergerak ke arah barat dan barat daya, dan menjauhi wilayah Indonesia, potensi dampak tidak langsung terhadap cuaca dan kondisi gelombang dalam 1-2 hari ke depan kita perlu antisipasi bersama,” tambah Faisal.
Perkiraan Dampak Cuaca dan Gelombang
BMKG merinci potensi dampak yang perlu diwaspadai:
- Hujan intensitas sedang hingga lebat (siang hingga sore hari) diprediksi terjadi di wilayah Bengkulu dan Lampung.
- Angin kencang berpotensi melanda pesisir barat Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung.
- Gelombang laut dengan ketinggian 1,2 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan Mentawai, Bengkulu, Lampung, Perairan Selatan Sunda, serta Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat.






