Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai potensi gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter di sejumlah perairan Sumatera Utara. Kondisi ini diprediksi berlangsung mulai tanggal 15 hingga 17 Desember 2025.
Perairan Terdampak
Menurut informasi yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi meliputi perairan barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Batu, dan Samudra Hindia yang berada di sebelah barat Kepulauan Nias.
Prakirawan BMKG, Rizky Ramadhan, menjelaskan bahwa gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter tersebut berpotensi terjadi dalam periode 15 hingga 17 Desember 2025. Peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang ini dipicu oleh beberapa faktor cuaca, termasuk Siklon Tropis Bakung yang berada di Samudra Hindia barat daya Lampung, Bibit Siklon 925 di Samudra Hindia barat Bengkulu, dan Bibit Siklon 938 di Samudra Hindia selatan Jawa Timur.
Pola Angin dan Peringatan
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara secara umum bergerak dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan berkisar antara 4 hingga 20 knot. Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, angin cenderung bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan yang lebih tinggi, yaitu berkisar antara 6 hingga 25 knot.
BMKG mengimbau agar seluruh pemangku kepentingan, terutama yang beraktivitas di laut, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi ini. Pihaknya merinci tingkat risiko berdasarkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang:
- Kecepatan angin 15 knot dan tinggi gelombang 1,25 meter berisiko bagi pelayaran menggunakan perahu nelayan.
- Kecepatan angin 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang.
- Kecepatan angin 21 knot dan tinggi gelombang 2,5 meter berisiko bagi keselamatan pelayaran kapal feri.






