Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau perkembangan Bibit Siklon Tropis 93S yang terdeteksi di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). Meskipun diprakirakan bergerak menjauhi Indonesia, BMKG mengingatkan potensi dampak tidak langsung berupa hujan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah dalam beberapa hari ke depan.
Potensi Dampak Bibit Siklon 93S
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, mengungkapkan bahwa dampak tidak langsung Bibit Siklon Tropis 93S dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu, gelombang tinggi kategori sedang (1,25 – 2,5 meter) berpotensi terjadi di beberapa perairan, termasuk Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT, Perairan selatan Jawa Timur, serta Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan.
Analisis BMKG menunjukkan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem saat ini mencapai 15 knot (28 km/jam) dengan tekanan minimum 1009 hPa. Awan konvektif di sekitar 93S belum terorganisir dengan baik, sehingga proses penguatan sistem diprakirakan berlangsung lambat dalam 24 jam ke depan.
Pergerakan Bibit Siklon Tropis 93S
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa dalam 24 jam ke depan, intensitas 93S cenderung persisten dengan pergerakan perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia. Sementara itu, dalam 48-72 jam ke depan, sistem ini diprakirakan mulai meningkatkan intensitasnya secara bertahap seiring membaiknya pola sirkulasi, namun tetap bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
“Berdasarkan analisis kami, sistem ini bergerak perlahan menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan tidak akan berdampak langsung ke daratan,” ujar Guswanto.
Meskipun demikian, masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir serta daerah yang rentan banjir dan longsor diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Pelaku kegiatan pelayaran, perikanan, dan transportasi laut juga diharapkan menyesuaikan aktivitas mereka berdasarkan informasi resmi gelombang tinggi dari BMKG.
Pembentukan dan Imbauan
Bibit Siklon 93S mulai terbentuk pada 11 Desember 2025 pukul 07:00 WIB dengan pusat sirkulasi di sekitar 12.0°LS – 117.0°BT dan masuk ke dalam Area of Monitoring (AoM) Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan media massa dalam menyampaikan informasi perkembangan 93S secara akurat dan terpercaya. Ia mengimbau agar tidak menyebarkan informasi yang dapat menimbulkan kepanikan.
“Masyarakat diimbau untuk selalu merujuk pada kanal resmi BMKG untuk memastikan langkah pencegahan dilakukan secara tepat dan efektif. Ketenangan masyarakat adalah kunci utama dalam kesiapsiagaan kita bersama,” jelas Andri.
BMKG berkomitmen untuk terus memperbarui informasi secara real-time terkait perkembangan Bibit Siklon Tropis 93S, termasuk peringatan gelombang tinggi, prakiraan cuaca harian, dan peringatan dini cuaca ekstrem. Seluruh pihak diimbau untuk senantiasa merujuk pada kanal resmi BMKG guna memastikan langkah mitigasi dapat dilakukan secara tepat dan efektif demi keselamatan masyarakat.






