Berita

BMKG Ingatkan Mitigasi Dampak Siklon Tropis, Ini Langkah Persiapan yang Wajib Diketahui

Advertisement

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi potensi dampak siklon tropis yang dapat memicu cuaca ekstrem. Fenomena ini berpotensi menyebabkan bencana seperti banjir, tanah longsor, hingga gelombang tinggi.

Apa Itu Siklon Tropis?

Mengutip informasi dari akun Instagram BMKG (@info_bmkg), siklon tropis adalah badai besar yang terbentuk di atas perairan hangat dengan suhu minimal 26,5 derajat Celsius. Siklon ini memiliki radius mencapai 150-200 kilometer dan disertai angin kencang dengan kecepatan minimal 63 kilometer per jam yang berputar dengan kecepatan luar biasa.

Fase awal pembentukan siklon tropis disebut bibit siklon, yang memiliki kecepatan angin 15-34 knot. Jika kondisi atmosfer mendukung, bibit siklon dapat berkembang menjadi siklon tropis dengan kecepatan angin 34 knot atau lebih, membentuk struktur badai yang lebih terorganisir.

Dampak Siklon Tropis

Siklon tropis dapat memicu cuaca ekstrem yang menimbulkan dampak signifikan, antara lain:

Advertisement

  • Banjir
  • Tanah longsor
  • Pohon tumbang
  • Kerusakan bangunan
  • Gelombang tinggi

Langkah Mitigasi Dampak Siklon Tropis

BMKG menyarankan beberapa langkah mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak siklon tropis:

  1. Pantau Info Terbaru: Selalu periksa pembaruan cuaca dan potensi bencana dari BMKG serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
  2. Pemangkasan Pohon: Pangkas cabang dan pohon yang berada di sekitar rumah untuk mengantisipasi angin kencang.
  3. Evakuasi Cepat: Jika curah hujan meningkat drastis atau sesuai arahan BPBD, segera lakukan evakuasi ke lokasi yang lebih aman.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak langsung maupun tidak langsung dari siklon tropis, serta selalu memantau informasi peringatan bencana dari BMKG.

Mengapa Siklon Tropis Jarang Terjadi di Indonesia?

Indonesia yang terletak dekat dengan garis tengah bumi atau ekuator memiliki gaya Coriolis yang lemah. Gaya Coriolis ini berperan penting dalam pembentukan siklon tropis dengan mempertahankan perputaran anginnya. Karena kelemahan gaya Coriolis di wilayah Indonesia, siklon tropis jarang terbentuk secara langsung di negara ini. Namun, Indonesia tetap dapat merasakan dampak tidak langsung seperti hujan deras atau gelombang tinggi yang dipicu oleh siklon yang terbentuk di wilayah perairan tetangga.

Advertisement