Ustaz Muhammad Jazir ASP, sosok sentral di balik kemakmuran Masjid Jogokariyan Yogyakarta yang dikenal luas hingga mancanegara, berpulang pada Senin, 22 Desember 2025, pukul 05.30 WIB. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh pengurus Masjid Jogokariyan, Ustaz Jardiyanto, serta pihak keluarga, Rizkibaldi Munanda.
Reputasi Masjid Jogokariyan mendunia berkat manajemen masjid yang menerapkan sistem saldo Rp 0 dan berbagai kegiatan inovatifnya. Masjid dakwah Muhammadiyah ini dikenal tak pernah sepi jemaah salat lima waktu, termasuk saat salat Subuh, dan telah beberapa kali menjadi percontohan dalam pengelolaan dana umat.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Salah satu bukti pengakuan internasional adalah kunjungan relawan kemanusiaan dari King Hussein Cancer Centre (KHCC) di Yordania. Kunjungan ini dilakukan setelah Masjid Jogokariyan mengirimkan bantuan bertahap ke KHCC yang dikelola keluarga Kerajaan Yordania, menunjukkan jangkauan dakwah dan kemanusiaan yang melampaui batas negara.
Masjid Jogokariyan mengusung motto “Dari Masjid Membangun Ummat” dan memiliki 11 program kerja yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan informasi dari situs resminya, takmir masjid berkomitmen untuk memasyarakatkan masjid dan memasjidkan masyarakat, membangun kelembagaan masjid yang profesional, serta melaksanakan tertib administrasi yang efisien dan transparan.
Selain itu, takmir juga aktif menggarap potensi generasi muda dan membina keluarga jemaah sebagai benteng ketahanan umat. Masjid Jogokariyan berupaya menggali sumber daya optimal tanpa membebani jemaah, dengan pendekatan kesejahteraan dalam berdakwah. Hal ini menjelaskan mengapa infak dan sedekah masjid tersalurkan dengan cepat, sehingga tak ada saldo mengendap dan selalu Rp 0.
Kemakmuran Masjid Jogokariyan tak lepas dari pemikiran Ustaz Muhammad Jazir ASP, Ketua Takmir Masjid Jogokariyan yang merupakan putra dari imam pertama masjid tersebut. Dalam sebuah tayangan video di YouTube Masjid Jogokariyan pada 13 Januari 2021, Ustaz Jazir menjelaskan bahwa manajemen masjid berpegang pada Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 18.
Filosofi “Memakmurkan Masjid” ala Ustaz Jazir
Allah SWT berfirman:
اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
AdvertisementArtinya: “Sesungguhnya yang (pantas) memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, mendirikan salat, menunaikan zakat, serta tidak takut (kepada siapa pun) selain Allah. Mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Menurut Ustaz Jazir, memakmurkan masjid berarti memobilisasi, menggerakkan, dan mengorganisir masyarakat agar menjadi orang-orang yang tegak salatnya, berjamaah di masjid. “Bagaimana sinergitas jamaah yang selalu berjumpa di dalam menyembah Allah itu berjumpa di dalam setiap interaksi sosial ekonominya, sehingga mereka saling menguatkan melahirkan suatu kekuatan ekonomi, kemakmuran dan kesejahteraan dapat dicapai bersama, sehingga mereka bisa menjadi orang-orang yang menunaikan zakat,” jelas Ustaz Jazir.
Ia melanjutkan, dalam jemaah itu akan lahir sinergitas sosial yang kuat untuk membangun kesejahteraan, kekuatan ekonomi, dan kemakmuran. Dengan demikian, jemaah akan menjadi orang-orang yang menunaikan zakat, bukan malah menghimpun mustahik. “Dengan kekuatan ekonomi itu mereka bisa membangun kekuatan yang lain sehingga tidak ada yang ditakuti, hanya Allah saja yang ditakuti,” tambah Dewan Syuro Masjid Jogokariyan itu.
Ustaz Jazir menekankan bahwa tujuan akhir kemakmuran masjid adalah kemerdekaan bagi orang-orang yang beriman, merdeka karena memiliki kemakmuran, kesejahteraan, dan kekuatan ekonomi. Masyarakat bisa kuat karena hidup dalam sistem kejamaahan yang dibiasakan dan dilatih dalam salat.
Oleh karena itu, masjid membutuhkan tata kelola atau manajemen agar jemaahnya makmur. Tujuan manajemen masjid ini adalah menjalankan tiga mandat dari Allah SWT. “Yaitu bagaimana menggerakkan sebesar-besarnya masyarakat untuk salat berjamaah di masjid, hidup berjamaah, dan bagaimana masjid itu bisa melaksanakan program-program pemberdayaan, pendayaan ekonomi sehingga jemaah masjid bisa mencapai tingkat ekonomi yang sejahtera, makmur, dan kemudian bisa menunaikan zakat dan dengan itu menjadi mayarakat yang percaya diri, tidak ada ketakutan lagi, apalagi takut lapar tidak akan terjadi,” paparnya.
Program Unggulan Masjid Jogokariyan
Filosofi tersebut kemudian diimplementasikan dalam berbagai program unggulan Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Beberapa di antaranya meliputi ATM Beras, Jemaah Mandiri, Pionir Kampoeng Ramadhan, Peta Dakwah, Mensholatkan Orang Hidup, dan Saldo Infaq Rp 0.
Jenazah Ustaz Muhammad Jazir ASP akan disemayamkan di Masjid Jogokariyan untuk selanjutnya dimakamkan di Makam Karangkajen setelah salat Zuhur berjamaah pada hari ini, Senin (22/12/2025).






