Tangerang Selatan – Seorang bayi perempuan berusia 6 bulan di Ciputat, Tangerang Selatan, meninggal dunia setelah dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri, IS (28). Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (14/12/2025) sore, dipicu oleh tangisan sang bayi yang tak kunjung berhenti.
Kronologi Penganiayaan
Menurut Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq, insiden tersebut bermula ketika IS sedang menggendong anaknya di dalam warung. Sang ibu kemudian diminta membuatkan susu karena bayi tersebut terus menangis. Namun, IS merasa kesal karena tangisan anaknya tidak mereda.
“Tersangka kesal dan emosi karena anak korban tidak berhenti menangis, tersangka melempar anak korban yang sedang digendong ke arah lantai hingga bagian kepala anak korban terbentur yang mengakibatkan pendarahan di daerah kepala anak korban,” jelas Bambang kepada wartawan pada Senin (15/12/2025).
Bambang menambahkan, IS membanting anaknya ke lantai sebanyak dua kali. Kali pertama dilakukan di atas matras dalam posisi tengkurap, dan kali kedua di kasur dalam posisi terlentang. “IS mengakui kepala korban terkena botol susu saat membanting kedua kalinya. IS mengakui saat dibanting pertama korban masih menangis dan saat dibanting kedua kalinya korban sempat merintih hingga akhirnya terdiam,” ungkap Bambang.
Kondisi Rumah Gelap Diduga Pemicu
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, IS mengaku bahwa kondisi rumah yang gelap akibat kehabisan token listrik menjadi salah satu faktor yang membuat anaknya terus menangis. IS tidak mengetahui nomor token listrik yang menyebabkan listrik padam.
Setelah penganiayaan tersebut, bayi malang itu segera dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tidak tertolong dalam perjalanan akibat pendarahan hebat di bagian kepala.
“Saat dalam perjalanan anak korban meninggal dunia karena pendarahan di bagian kepala. Mengetahui hal tersebut pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian,” ujar Bambang.
Kini, IS telah diamankan pihak kepolisian untuk menjalani proses hukum lebih lanjut atas perbuatannya yang menghilangkan nyawa buah hatinya sendiri.






