Bogor – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengerahkan lebih dari seribu personel gabungan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan dan kemacetan di kawasan Puncak, Bogor, selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satu fokus penertiban adalah aktivitas joki jalur alternatif yang kerap menimbulkan kepadatan lalu lintas.
Penertiban Joki Jalur Alternatif
Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudi Setiawan, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolres Kabupaten Bogor untuk menyusun strategi pengamanan di wilayah Puncak. Ia menyoroti praktik joki yang mengarahkan pengendara ke jalur alternatif sebagai salah satu penyebab kemacetan.
“Kami menaruh perhatian pada masalah joki-joki yang mengantar pengguna jalan masuk ke dalam (jalur alternatif), sehingga menimbulkan kemacetan. Kami akan menutup dan mengendalikan praktik ini,” tegas Irjen Rudi di PosPAM Baranangsiang, Kota Bogor, Kamis (11/12/2025).
Lebih lanjut, Irjen Rudi mengungkapkan rencana inovatif untuk merekrut para joki jalur alternatif tersebut menjadi sukarelawan pengatur lalu lintas. Beberapa jalur alternatif yang sering dijadikan titik operasi joki juga akan ditutup untuk meningkatkan pengendalian.
“Kami bahkan merekrut teman-teman joki tersebut untuk diberikan seragam dan tanda, sebagai satuan sukarelawan polisi lalu lintas, agar mereka membantu mengarahkan. Beberapa jalur crossing yang sering digunakan juga akan ditutup untuk pengendalian,” jelasnya.
Sistem Buka Tutup dan One Way Diberlakukan
Untuk mengelola arus kendaraan, sistem buka tutup atau satu arah (one way) akan diterapkan di Jalan Raya Puncak. Kapasitas kendaraan yang masuk ke areal Puncak hingga Ciawi telah dihitung secara cermat.
“Kami akan menerapkan sistem buka-tutup dan sudah dihitung volume kendaraan yang masuk ke areal Puncak hingga Ciawi. Ketika kapasitas penuh, jalur akan ditutup dan dilakukan one way,” ujar Irjen Rudi.
Total personel yang dikerahkan mencapai sekitar seribuan orang, terdiri dari enam ratusan personel kepolisian dan sisanya dari instansi terkait lainnya. Pengamanan ini diharapkan dapat memastikan kelancaran arus lalu lintas selama perayaan Nataru di salah satu destinasi wisata favorit tersebut.






