Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau di Banten terpantau meningkat, dengan status saat ini berada pada Level II atau Waspada. Peningkatan status ini mendorong imbauan kewaspadaan bagi masyarakat serta wisatawan yang berada di sekitar wilayah tersebut.
Plt. Kabid Humas Polda Banten AKBP Meryadi mengingatkan pentingnya memantau informasi resmi terkait cuaca dan kondisi terkini. Ia menjelaskan bahwa cuaca di Provinsi Banten pada hari ini diprediksi didominasi cerah berawan hingga berawan pada pagi hari, namun potensi hujan ringan tetap ada di beberapa kecamatan seperti Anyer, Tanara, dan Pulomerak.
Memasuki siang hari, prakiraan cuaca menunjukkan kondisi berawan. Hujan sedang berpotensi terjadi di Cibeber dan Lebakgedong, sementara hujan ringan diperkirakan melanda Panggarangan, Muncang, Bojongmanik, Cimarga, Sajira, Curugbitung, Cirinten, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik, Panimbang, Munjul, Sindangresmi, Serang, Kramatwatu, Waringinkurung, Ciruas, Baros, Padarincang, Mancak, Tigaraksa, Curug, Cisauk, Tangerang, Batuceper, Serpong, dan Ciputat.
Pada malam hari, potensi hujan ringan masih dilaporkan di wilayah Curug, Cisauk, Ciledug, Serpong, dan Ciputat.
Peringatan Dini Gelombang dan Aktivitas Vulkanik
Selain aspek cuaca, Polda Banten juga menyoroti peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi gelombang sedang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter. Peringatan ini berlaku untuk Perairan Selatan Pandeglang, Selat Sunda bagian barat Pandeglang, dan Perairan Selatan Lebak.
Merujuk pada laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode 9 Desember 2025, Gunung Anak Krakatau masih berada pada Level II (Waspada). Kondisi terkini mencatat adanya asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis yang membubung setinggi 5 meter di atas puncak.
PVMBG juga melaporkan terekamnya kegempaan vulkanik dalam sebanyak satu kali serta tremor menerus dengan amplitudo berkisar antara 1 hingga 8 milimeter. Berdasarkan temuan ini, PVMBG mengeluarkan rekomendasi penting.
“PVMBG merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan nelayan tidak mendekati radius 2 km dari kawah aktif,” ujar AKBP Meryadi merujuk pada rekomendasi tersebut.






