Manajer Manchester United, Ruben Amorim, menjadi sorotan tajam setelah timnya bermain imbang 1-1 melawan Wolverhampton Wanderers di Old Trafford. Hasil ini memicu pertanyaan besar mengenai kebijakan sang pelatih asal Portugal tersebut terhadap pemain muda, terutama setelah keputusan menarik Joshua Zirkzee di babak pertama.
Manchester United gagal meraih kemenangan atas Wolves, tim yang belum mencicipi kemenangan di Premier League dalam 12 pertandingan beruntun. Imbangnya laga tersebut, menurut pantauan Mureks, justru memantik diskusi lebih luas di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Pergantian Zirkzee dan Alasan Taktis Amorim
Joshua Zirkzee, yang sempat mencetak gol melalui defleksi, ditarik keluar pada babak pertama. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Zirkzee adalah pencetak gol satu-satunya bagi Setan Merah.
Ruben Amorim menjelaskan bahwa pergantian tersebut merupakan respons taktis terhadap masalah di lini tengah. Ia menilai United kesulitan mengontrol permainan, dan Wolves tampil lebih solid sebelum jeda, meskipun datang dengan status tanpa kemenangan.
“Kita perlu melakukan apa yang diminta oleh pertandingan. Mereka menempatkan banyak pemain di tengah lapangan dan dengan Jack kita menyeimbangkannya,” kata Amorim, dikutip dari MEN Sport. Zirkzee kemudian digantikan oleh pemain muda Jack Fletcher. Amorim menegaskan keputusan ini murni taktis dan berdampak positif terhadap struktur permainan di babak kedua.
Minimnya Kesempatan Pemain Muda di Momen Krusial
Meski melakukan pergantian dengan pemain muda, Amorim tetap berhati-hati dalam memberikan kesempatan lebih luas kepada talenta-talenta akademi. Ia hanya memainkan debutan Bendito Mantato dan bek muda Leny Yoro selepas jeda. Nama-nama seperti Shea Lacey dan Chido Obi tetap bertahan di bangku cadangan, padahal United sangat membutuhkan gol untuk mengamankan kemenangan.
Amorim menilai kondisi tim saat itu tidak ideal untuk menurunkan banyak pemain muda. Absennya delapan pemain utama dan minimnya fondasi permainan menjadi pertimbangan utama. “Ini benar-benar berbeda dan Anda tahu bahwa ketika ada banyak pemain baru di posisi yang berbeda dan Anda menurunkan satu pemain muda, dia akan kesulitan,” jelasnya.
Ia menambahkan, “Situasinya benar-benar berbeda ketika Anda memiliki fondasi yang kuat, semuanya berjalan dengan baik dan Anda bisa memberikan kesempatan bermain kepada pemain muda.” Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Amorim masih mencari keseimbangan tim di tengah badai cedera.
Manchester United dijadwalkan akan menghadapi Leeds United dalam laga Premier League berikutnya pada 4 Januari 2026.






