Berita

Akses Darat Terbatas, BNPB Fokus Drop Logistik ke 3 Kabupaten Aceh, 2 Sumut, dan 1 Sumbar

Advertisement

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan terkini penanganan bencana di Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut). Sejumlah titik di ketiga provinsi tersebut dilaporkan masih sulit diakses melalui jalur darat.

Akses Darat Terbatas di Tiga Provinsi

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa di Provinsi Aceh, terdapat tiga kabupaten yang akses daratnya masih terbatas dan menjadi perhatian khusus. “Untuk Provinsi Aceh ada 3 Kabupaten yang saat ini statusnya masih dalam penanganan atau atensi khusus karena status dari akses darat yang masih terbatas di beberapa titik,” ujar Abdul dalam konferensi pers daring, Minggu (14/12/2025).

Sementara itu, di Sumatera Utara, dua kabupaten dilaporkan masih mengalami kesulitan akses darat. Untuk Sumatera Barat, satu titik setingkat kampung masih belum dapat dijangkau. “Untuk daerah (Sumut) yang masih sulit akses daratnya itu 2 Kabupaten,” kata Abdul.

Abdul menambahkan, “Daerah (Sumbar) yang masih sulit untuk dijangkau itu tersisa 1 Nagari. 1 Nagari ini setingkat 1 kampung. Jadi di Kabupaten Agam masih ada 1 Nagari yang terdampak banjir longsor, itu yang masih belum terbuka aksesnya, tapi ini logistik terus kita drop ya via udara.”

Advertisement

Daftar Lokasi yang Sulit Dijangkau

Berikut adalah daftar titik-titik lokasi yang masih sulit dijangkau:

  • Aceh
    • Kabupaten Bener Meriah: 4 Kecamatan, 15 desa
    • Kabupaten Aceh Tengah: 7 Kecamatan, 73 desa
    • Gayo Lues: 3 Kecamatan, 27 desa
  • Sumut
    • Kabupaten Tapanuli Tengah: 6 Kecamatan, 14 desa
    • Kabupaten Tapanuli Utara: 3 Kecamatan, 7 desa
  • Sumbar
    • Kabupaten Agam: 1 nagari (setara kampung)

Korban Jiwa Bertambah

BNPB juga merilis data terbaru korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumatera. Jumlah korban tewas kini mencapai 1.016 orang. “Di Aceh 9 dan satu di Kabupaten Agam sehingga total yang kemarin 1.006 jiwa, hari ini bertambah menjadi 1.016 jiwa,” ungkap Abdul Muhari.

Jumlah korban hilang tercatat sebanyak 212 orang, sementara pengungsi masih berada di angka 624.670 orang.

Advertisement