Berita

AHY: “Sistem Peringatan Dini Bencana Harus Bekerja, Pemda Siaga Jelang Nataru”

Advertisement

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta seluruh pihak memperkuat sistem peringatan dini bencana menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). AHY juga mengingatkan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca buruk yang diprediksi terjadi.

Pernyataan tersebut disampaikan AHY di gedung Kemenko Infrastruktur, Jakarta Pusat, pada Jumat (19/12/2025). Ia menekankan pentingnya kewaspadaan sesuai arahan Presiden.

Kewaspadaan dan Koordinasi Jelang Nataru

“Bapak Presiden menyampaikan kepada kita, menghadapi Nataru, kita semua harus semakin waspada. Early warning system harus bekerja dan pemerintah daerah juga harus terus memiliki kesiapan, baik operasional maupun teknis, serta koordinasi ketat dengan kita semua,” ujar AHY.

AHY menambahkan, koordinasi erat dapat dilakukan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terutama jika diperlukan operasi modifikasi cuaca (OMC). Menurutnya, OMC merupakan salah satu upaya mitigasi yang efektif untuk mencegah dampak buruk cuaca ekstrem.

“Jadi OMC itu dilakukan untuk ya mencegah terjadi sesuatu yang begitu buruk, begitu ya, sehingga memang perlu upaya yang kita kawal bersama-sama, termasuk nanti pada saat persiapan Nataru,” terangnya.

Advertisement

Kesiapan Alat Berat dan Prediksi Perjalanan

Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyiapkan alat berat di daerah-daerah rawan bencana. Sebanyak 440 alat berat dan 137 titik material dilaporkan sudah atau akan digelar untuk memastikan kesiapan di lapangan.

“Sudah disiapkan alat berat, dilaporkan dari Kementerian PU, nanti Pak Dirjen bisa mengonfirmasi ini, 440 alat berat dan 137 titik material sudah tergelar atau sedang akan digelar, sehingga nanti terutama di puncak libur dan puncak balik ini benar-benar ready to deploy,” kata AHY.

AHY juga mengungkapkan bahwa sekitar 120 juta orang diprediksi akan melakukan perjalanan selama periode libur Nataru. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 24-25 Desember 2025, sementara puncak arus balik diprediksi pada 2-4 Januari 2026.

“Setahu saya, pada saat Pak Menhub memaparkan ini kepada Bapak Presiden di forum SKP yang lalu, beliau menyampaikan ada kurang lebih 120 juta orang akan melakukan perjalanan. Jadi ada 120 juta trip, kira-kira begitu,” pungkasnya.

Advertisement