Berita

Agen BRILink di Agam Kehilangan Rp 80 Juta dan Ruko Akibat Banjir Bandang

Advertisement

Banjir bandang atau yang dikenal dengan istilah galodo menerjang Jorong Pasak Kayu Sawah Laweh, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, pada Kamis sore, 27 November 2025. Peristiwa nahas ini menyebabkan kerugian besar bagi Kenael Joris (29), seorang agen BRILink, yang kehilangan harta benda dan tempat usahanya.

Ruko tempat Joris menjalankan bisnisnya sebagai agen BRILink dan penjual pulsa lenyap tak bersisa, hanya menyisakan fondasi. Ia mengaku uang tunai senilai sekitar Rp 80 jutaan, beserta voucher dan barang dagangan lainnya, ikut tersapu arus banjir yang diperkirakan mencapai ketinggian 20 meter.

Saat ditemui pada Senin, 8 Desember 2025, Joris masih berusaha mengais sisa-sisa hartanya dari reruntuhan rumahnya yang juga porak-poranda. Ia hanya berhasil menyelamatkan sebuah kompor gas yang kemudian diamankan di dalam mobilnya yang tertimbun kayu. “Nggak ada yang bisa diambil, cuma kompor gas satu saja. Yang lain sudah tak ada, entah dijarah atau tersapu banjir,” tuturnya.

Tak hanya tempat usaha dan uang tunai, Joris juga kehilangan sepeda motor Honda PCX yang baru dibelinya secara tunai tiga bulan lalu. Upaya pencarian di sekitar lokasi bencana belum membuahkan hasil. Satu-satunya kendaraan yang masih tersisa adalah mobil minibus berwarna putih, meskipun kuncinya hilang.

Perjuangan Menyelamatkan Keluarga

Di tengah derasnya hujan dan amukan banjir, Joris diliputi kecemasan akan keselamatan istri dan kedua mertuanya yang berada di rumah. Meskipun kondisi masih berbahaya, ia nekat berenang menuju rumahnya untuk mencari mereka.

Advertisement

Dalam kegelapan akibat putusnya aliran listrik, Joris sempat kesulitan mencari keluarganya. Ia hanya berpedoman pada mobilnya yang terperosok di lumpur. Tak lama kemudian, ia mendengar suara minta tolong dari istrinya.

Joris akhirnya menemukan istri dan kedua mertuanya dalam kondisi tertindih kayu di dekat mobil. Ia berhasil membawa istrinya keluar malam itu, namun kedua mertuanya masih tertutup reruntuhan kayu. Kaki Joris sendiri mengalami cedera.

Kondisi Mertua Pasca-Bencana

Kedua mertua Joris baru dapat diselamatkan keesokan paginya setelah banjir mulai surut. Sayangnya, kondisi mereka cukup parah. Ibu mertuanya harus menjalani amputasi pada kakinya, sementara ayah mertuanya mengalami patah tulang. Istri Joris juga mengalami cedera pada bagian kaki akibat terjepit.

Advertisement