Sebanyak 23 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mawaddah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengalami sesak napas akibat peristiwa kebakaran yang melanda kawasan tersebut pada Rabu (10/12/2025). Seluruh korban telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Kronologi dan Penanganan Korban
Kapolsek Jagakarsa Kompol Nurma Dewi mengonfirmasi jumlah korban sesak napas. “Sudah 23 orang. Penanganannya sekarang dibawa ke rumah sakit semua yang terdekat dari sana. Tapi cuma sesak napas saja,” ujar Nurma kepada wartawan.
Menurut Nurma, para santri tersebut mengalami sesak napas karena turut membantu upaya pemadaman api. Api diduga berasal dari gudang di lantai bawah yang berisi banyak kayu.
“Soalnya mereka ikut ngebantuin (memadamkan api) di sana. Di bawah itu kan gudang, banyak kayu-kayunya,” jelas Nurma.
Penyebab Kebakaran dan Upaya Pemadaman
Dugaan sementara, kebakaran yang terjadi di basement ponpes tersebut disebabkan oleh korsleting listrik. Petugas Command Center Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta menyatakan api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 17.46 WIB.
Proses pemadaman memakan waktu lebih dari lima jam, dimulai sejak pukul 14.39 WIB. Sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran dengan 66 personel dikerahkan untuk mengatasi kobaran api.
Laporan kebakaran pertama kali diterima oleh petugas damkar pada pukul 14.29 WIB dari warga.
“Ada warga melapor ke Command Center 41 terjadi kebakaran di Pesantren Al Mawaddah, dan langsung ditindaklanjuti oleh CC 41 dengan meluncurkan unit dan personel pos terdekat ke TKP,” kata petugas Command Center Gulkarmat Jakarta.
Lokasi Kejadian
Kebakaran terjadi di gudang yang terletak di basement Ponpes Al Mawaddah, beralamat di Jalan Sadar Raya RT 03 RW 04, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran ini, namun 23 santri mengalami sesak napas akibat menghirup asap.
