Sejarah Tari Silampari Musi Rawas, Bidadari Mandi ke Bumi Bertemu Pemuda Curup

oleh
oleh
Desa Muara Kati Lama Kecamatan TPK Kabupaten Musi Rawas konon dulunya bernama Desa Rempuding menjadi sejarah munculnya Tari Silampari.
Desa Muara Kati Lama Kecamatan TPK Kabupaten Musi Rawas konon dulunya bernama Desa Rempuding menjadi sejarah munculnya Tari Silampari.

Dengan segala upaya, Berenghas merayu dan membujuk istrinya agar mau memenuhi undangan raja.

Hingga akhirnya istrinya Berenghas mau memenuhi undangan raja. Namun dalam perjalanan, mereka harus menyebrangi Sungai Kati.

Istri Berenghas tidak sanggup untuk menyeberang.Berenghas kemudian menebang sebatang pohon kayu kenanga untuk alat menyeberang.

Baca Juga :Kampus Anda Ada, Ini Webometrics Rilis 10 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia

Tempat dimana Berenghas menebang kayu kenanga diabadikan menjadi nama Desa Rantau Lamban Nango.

Perjalanan dilanjutkan, hambatan dan rintangan kiranya belum usai kembali berenghas dan istrinya bertemu dengan sebuah sungai kecil.

Hal ini pun menyebabkan istri berenghas kembali ngambek dan engan berjalan kembali. Tanpa pikir panjang, Berenghas bercerita dan mengangatkan kembali pada peristiwa pernikahannya.

Baca Juga :Diambil dari Nama Ikan yang Diawetkan, Berikut Sejarah Selangit Musi Rawas

Lalu keenam saudara bidadari bungsu mempersembahkan tariannya. Berenghas bertanya apakah istrinya bisa menari seperti saudaranya.

Dengan senang hati istrinya menjawab bisa asalkan memakai pakaian dari khayangan.

Tanpa curiga terhadap istrinya, Berenghas segera memberikan seperangkat pakaian khayangan milik istrinya yang dia ambil.

DAPATKAN INFORMASI LAINNYA DI GOOLGE NEWS