Internasional

Zelensky Umumkan Pertemuan dengan Trump di Florida Minggu Ini, Bahas Rencana Damai Ukraina

Advertisement

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan bertemu dengan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida pada Minggu, 29 Desember 2025. Pertemuan ini akan fokus membahas upaya mengakhiri invasi Rusia yang telah berlangsung sejak Februari 2022.

Dilansir AFP pada Sabtu (27/12/2025), pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya intensif Trump untuk menengahi penyelesaian konflik terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II. Konflik ini telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa, jutaan orang mengungsi, serta kehancuran parah di wilayah timur dan selatan Ukraina.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Rencana perdamaian terbaru yang akan dibahas adalah proposal 20 poin. Proposal ini mengusulkan pembekuan garis depan, penarikan pasukan Ukraina dari wilayah timur, dan pembentukan zona penyangga demiliterisasi.

Rencana 20 poin ini dinilai lebih dapat diterima oleh Kyiv dibandingkan proposal awal 28 poin yang diajukan Washington bulan lalu, yang banyak memuat tuntutan utama Rusia. Proposal terbaru ini juga menjadi pengakuan paling jelas dari pemimpin Ukraina mengenai kemungkinan konsesi wilayah.

Hingga saat ini, Moskow belum memberikan tanggapan resmi terhadap proposal perdamaian terbaru tersebut.

“Pada akhir pekan, saya kira pada hari Minggu, di Florida, kami akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Trump,” kata Zelensky.

Zelensky menambahkan bahwa pertemuan itu akan berlangsung di negara bagian selatan AS, tempat Trump memiliki kediaman. Sebagian dari rencana yang akan dibahas mencakup kesepakatan bilateral AS-Ukraina terkait jaminan keamanan, rekonstruksi, dan ekonomi, yang menurut Zelensky “berubah setiap hari”.

“Kami akan membahas dokumen-dokumen ini, jaminan keamanan,” ujarnya.

“Mengenai isu sensitif, kami akan membahas Donbas dan pembangkit nuklir Zaporizhzhia, dan tentu saja akan membahas isu-isu lainnya,” tambah Zelensky.

Meski demikian, Zelensky mengakui masih ada perbedaan pandangan antara Kyiv dan Washington terkait dua isu inti. Washington mendorong Ukraina untuk menarik pasukannya dari 20 persen wilayah timur Donetsk yang masih dikuasai, yang merupakan tuntutan utama Rusia terkait wilayah.

Advertisement

Selain itu, Washington juga mengusulkan kontrol bersama AS-Ukraina-Rusia atas Zaporizhzhia, pembangkit nuklir terbesar di Eropa yang saat ini dikuasai Rusia sejak invasi.

Zelensky menegaskan bahwa Ukraina hanya akan menyerahkan lebih banyak wilayah jika rakyat setuju melalui referendum, dan menolak keterlibatan Rusia dalam pengelolaan pembangkit nuklir tersebut.

Di sisi lain, Kyiv berhasil memperoleh beberapa konsesi dalam negosiasi. Ini termasuk penghapusan persyaratan untuk secara hukum melepaskan upaya bergabung dengan NATO, serta penghapusan klausul sebelumnya tentang pengakuan wilayah yang dikuasai Rusia sejak 2014 sebagai milik Moskow.

Sementara itu, Kremlin pada Jumat (26/12/2025) menyatakan bahwa penasihat kebijakan luar negeri Yuri Ushakov telah melakukan panggilan telepon dengan pejabat AS untuk membahas negosiasi. Namun, Kremlin tidak merinci lebih lanjut dan belum menyatakan posisi resmi terhadap rencana terbaru.

Moskow sendiri menunjukkan sedikit kecenderungan untuk meninggalkan tuntutan kerasnya. Tuntutan tersebut meliputi penarikan penuh Ukraina dari wilayah timur Donbas, penghentian upaya bergabung dengan NATO, pelarangan penempatan pasukan penjaga perdamaian Barat di Ukraina, serta pemberlakuan pembatasan politik dan militer yang luas, yang menurut Kyiv hampir setara dengan penyerahan.

Zelensky menjelaskan bahwa negosiator Ukraina tidak berhubungan langsung dengan Moskow. Amerika Serikat berperan sebagai perantara dan masih menunggu tanggapan Rusia atas proposal terbaru.

“Saya kira kita akan mengetahui respons resmi mereka dalam beberapa hari ke depan,” kata Zelensky.

Meski demikian, Zelensky menambahkan bahwa ia skeptis terhadap niat Rusia untuk benar-benar menghentikan invasi. “Rusia selalu mencari alasan untuk tidak setuju,” ujarnya.

Advertisement
Mureks