Radiator mobil merupakan komponen vital yang berfungsi menjaga suhu mesin tetap stabil. Mengabaikan tanda-tanda kerusakan pada radiator dapat berujung pada kebocoran dan risiko overheat yang berpotensi merusak mesin secara fatal.
Jumai, pemilik bengkel Roni Radiator di Kalibata, Jakarta Selatan, mengingatkan pentingnya pengemudi mengenali gejala awal kerusakan demi mencegah masalah yang lebih serius.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Tanda-tanda Radiator Mobil Perlu Diservis
Menurut Jumai, salah satu indikasi utama radiator perlu segera diservis adalah tersendatnya aliran air pendingin. Selain itu, kondisi kisi-kisi radiator yang mulai keropos atau berkarat juga menjadi pertanda bahwa komponen tersebut tidak lagi bekerja optimal.
“Radiator yang sudah enggak layak itu biasanya saluran airnya mampet dan kisi-kisinya mulai keropos. Kalau dibiarkan, bisa tiba-tiba bocor dan bikin suhu mesin langsung naik,” ujar Jumai saat ditemui di bengkelnya, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, tanda lain yang sering diabaikan adalah retaknya bagian upper tank serta kisi-kisi radiator yang penyok. Kondisi ini dapat menghambat aliran air pendingin ke mesin dan meningkatkan risiko kebocoran saat kendaraan beroperasi.
“Air radiator biasanya mulai rembes dari kisi-kisi. Kalau penyok juga sudah termasuk tanda harus servis karena aliran ke mesin jadi terhambat. Kebocoran juga sering terjadi di upper tank yang tiba-tiba pecah,” jelasnya.
Estimasi Biaya Servis Radiator
Terkait biaya perbaikan, Jumai menjelaskan bahwa estimasi harga servis radiator mobil bervariasi, bergantung pada tingkat kerusakan dan material radiator itu sendiri. Tidak semua jenis radiator dapat diperbaiki, sehingga bahan menjadi faktor penentu sebelum tindakan servis dilakukan.
“Kami lihat dulu bahan radiatornya. Kalau masih tembaga, seperti di mobil Kijang kapsul, itu masih bisa diperbaiki. Tapi kalau aluminium, enggak bisa direparasi, harus ganti satu unit. Mobil-mobil sekarang kebanyakan sudah pakai radiator aluminium,” paparnya.
Untuk kerusakan ringan, biaya servis radiator berkisar mulai Rp 300 ribuan. Kerusakan sedang umumnya dibanderol sekitar Rp 500 ribuan, sementara untuk kerusakan berat, pengemudi perlu menyiapkan dana sekitar Rp 800 ribuan.
Jumai menegaskan, biaya tersebut relatif terjangkau jika dibandingkan dengan mengganti radiator baru, terutama jika menggunakan onderdil original. Ia bahkan pernah menangani kasus penggantian radiator dengan biaya yang jauh lebih mahal.
“Radiator tembaga kalau diservis kisarannya Rp 300 ribu sampai Rp 800 ribu. Tapi kalau aluminium harus ganti unit, biasanya di atas Rp 1 jutaan. Pernah juga ada pelanggan mobil Cherokee yang ganti radiator sampai sekitar Rp 5 juta,” tutupnya.






