Berita

Wamendagri: Pemda Harus Perkuat Ekosistem Inovasi untuk Dongkrak Daya Saing Nasional

Advertisement

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk memperkuat ekosistem inovasi secara terintegrasi dan berkelanjutan. Langkah ini penting guna meningkatkan daya saing nasional, terutama setelah peringkat Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Center 2025 turun dari posisi 27 ke-40.

Pesan tersebut disampaikan Wiyagus saat penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2025 di Kempinski Grand Ballroom Jakarta, Rabu (10/12). Ia menekankan bahwa pemda perlu memperkuat kelembagaan, kolaborasi lintas sektor, serta mempercepat digitalisasi layanan publik.

“Pemerintah daerah perlu memperkuat kelembagaan, kolaborasi lintas sektor, serta mempercepat digitalisasi layanan publik,” ujar Wiyagus dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/12/2025).

Wamendagri juga menyoroti pentingnya dukungan bagi inovator lokal dan UMKM berbasis teknologi melalui insentif, inkubasi, dan skema pembiayaan inovatif. Ia mendorong replikasi praktik baik antar-daerah agar inovasi dapat memberikan dampak yang lebih luas terhadap pertumbuhan ekonomi, tata kelola cerdas, dan kesejahteraan masyarakat.

Wiyagus menjelaskan bahwa regulasi yang ada, seperti UU Nomor 23 Tahun 2014 dan PP Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, memberikan ruang bagi pemda untuk berinovasi sesuai kewenangan dan kearifan lokal.

“Langkah tersebut dapat menjadi pengungkit kinerja pemerintahan daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan, percepatan pembangunan, dan meningkatkan daya saing daerah guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Advertisement

Lebih lanjut, Wiyagus mengungkapkan bahwa inovasi inklusif berperan penting dalam memperluas pemerataan akses dan kesempatan. Oleh karena itu, pemetaan potensi daerah harus dilakukan secara proaktif agar program inovasi lebih tepat sasaran dan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Ia mencatat bahwa jumlah inovasi yang dilaporkan ke Kemendagri meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, inovasi masih didominasi oleh daerah Indonesia bagian barat dan terpusat pada sektor kesehatan serta pendidikan. Terdapat pula 15 kabupaten di Papua yang belum menyampaikan laporan inovasi.

“Saya harapkan ini menjadi perhatian bagi kita semua, agar tahun-tahun mendatang menjadi perhatian bersama. Kemudian juga menjadi perbaikan kinerja inovasi pada seluruh lini dan juga tingkatan pemerintahan,” pungkasnya.

Acara penganugerahan IGA 2025 turut dihadiri oleh Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri Yusharto Huntoyungo, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, serta sejumlah pejabat lainnya.

Advertisement