Keuangan

Wall Street Ditutup Melemah, Investor Lepas Saham Teknologi di Tengah Minimnya Data Ekonomi

NEW YORK, SELASA (30/12/2025) – Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (29/12/2025). Pelemahan ini dipicu oleh aksi jual pada saham-saham teknologi menjelang penutupan tahun, setelah indeks S&P 500 sempat mencetak rekor baru pada pekan sebelumnya.

Mengutip CNBC, indeks S&P 500 terkoreksi 0,35 persen dan berakhir di level 6.905,74. Sementara itu, Nasdaq Composite anjlok 0,50 persen ke posisi 23.474,35, dan Dow Jones Industrial Average melemah 249,04 poin atau 0,51 persen menjadi 48.461,93.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Tekanan pasar terutama berasal dari saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI). Saham Nvidia turun lebih dari 1 persen, meskipun sebelumnya sempat melonjak lebih dari 5 persen sepanjang pekan lalu. Saham Palantir Technologies, Meta Platforms, dan Oracle juga bergerak di zona merah.

Momentum Internal Pasar Jadi Sorotan

Chris Larkin, Head of Trading and Investing di E-Trade dari Morgan Stanley, menyoroti pentingnya momentum internal pasar. “Dengan kalender data ekonomi yang relatif sepi pekan ini, momentum internal pasar kemungkinan akan menjadi cerita utama,” ujarnya.

Larkin menambahkan bahwa sektor teknologi akan menjadi kunci jika pasar ingin mengakhiri tahun dengan kenaikan dua digit. “Jika saham ingin menutup tahun dengan kenaikan dua digit lagi, sektor teknologi kemungkinan besar harus kembali menjadi penopang utama,” imbuhnya.

Pelemahan ini terjadi setelah pada perdagangan Jumat lalu, S&P 500 sempat menyentuh level tertinggi intraday di 6.945,77 sebelum akhirnya ditutup nyaris stagnan. Meskipun demikian, tahun 2025 secara keseluruhan tetap cemerlang bagi Wall Street.

Sepanjang tahun ini, S&P 500 telah menguat lebih dari 17 persen, sementara Dow Jones mencatat kenaikan sekitar 14 persen dan berada di jalur kinerja tahunan terbaik sejak 2021. Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan lonjakan lebih dari 21 persen secara year to date (Ytd).

Wall Street saat ini juga memasuki periode Santa Claus rally, fase penguatan pasar saham yang secara historis terjadi di akhir tahun. Berdasarkan data Stock Trader’s Almanac, sejak 1950 S&P 500 rata-rata naik lebih dari 1 persen pada periode lima hari perdagangan terakhir di akhir tahun hingga dua hari pertama tahun berikutnya.

Investor Nantikan Risalah Federal Reserve

Meskipun kalender data ekonomi relatif lengang pekan ini, investor masih akan mencermati satu agenda penting. Risalah (minutes) rapat kebijakan Federal Reserve bulan Desember dijadwalkan rilis pada Selasa pukul 14.00 waktu setempat.

Risalah tersebut sangat dinanti sebagai petunjuk tambahan mengenai arah kebijakan bank sentral AS menjelang tahun 2026.

Harga Perak Terkoreksi Tajam

Di luar pasar saham, harga perak terkoreksi tajam lebih dari 6 persen setelah sempat menyentuh level 80 dollar AS per ons untuk pertama kalinya dalam sejarah. Koreksi ini terjadi setelah perak mencatat reli besar sepanjang tahun 2025, dengan kenaikan hampir 150 persen dan menjadi salah satu instrumen paling “panas” tahun ini.

Sejalan dengan itu, iShares Silver Trust (SLV) tercatat turun sekitar 7 persen.

Mureks