Film animasi “The Wind Rises” (2014) membawa penonton menyelami perjalanan hidup Jiro Horikoshi, seorang perancang pesawat legendaris Jepang. Karya sutradara kenamaan Hayao Miyazaki ini tidak hanya menyajikan visual memukau khas Studio Ghibli, tetapi juga narasi mendalam tentang mimpi, inovasi, dan tantangan di tengah gejolak sejarah.
Masa Muda dan Mimpi Terbang
Kisah dimulai di Jepang pada tahun 1918, saat Jiro Horikoshi muda memiliki cita-cita besar untuk menjadi seorang pilot. Namun, keterbatasan penglihatan akibat rabun jauh membuatnya harus mengubur impian tersebut. Inspirasi kemudian datang dari sebuah majalah, di mana ia mulai bermimpi terbang bersama idolanya, perancang pesawat Italia Giovanni Battista Caproni.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Dalam serangkaian mimpi, Caproni menanamkan keyakinan pada Jiro bahwa merancang pesawat memiliki keindahan yang setara dengan menerbangkannya. Keyakinan inilah yang kemudian membentuk jalan hidup Jiro.
Perjalanan Akademis dan Takdir Pertemuan
Lima tahun berselang, Jiro tumbuh menjadi mahasiswa teknik aeronautika di Universitas Kekaisaran Tokyo. Dalam perjalanan pulang, takdir mempertemukannya dengan Nahoko Satomi. Pertemuan mereka terjadi di tengah Gempa Besar Kanto yang melanda, sebuah peristiwa dahsyat yang menguji ketahanan banyak orang.
Jiro sigap membantu Nahoko dan pembantunya yang terluka, menunjukkan kepeduliannya di tengah kekacauan. Setelah membantu, mereka berpisah tanpa sempat saling mengenal nama, meninggalkan kesan mendalam bagi keduanya.
Tantangan di Mitsubishi dan Inspirasi dari Jerman
Pada tahun 1925, Jiro berhasil menyelesaikan studinya dan mulai berkarier di Mitsubishi, bekerja sama dengan sahabatnya, Kiro Honjo. Mereka mengemban tugas penting untuk mengembangkan pesawat tempur. Namun, perjalanan mereka tidak mulus; kegagalan demi kegagalan harus dihadapi, termasuk hancurnya pesawat Mitsubishi 1MF9 saat uji coba.
Demi kemajuan teknologi, Mitsubishi kemudian mengirim Jiro ke Jerman pada tahun 1929 untuk mempelajari teknologi pesawat Junkers G.38. Di sana, Jiro menyadari betapa tertinggalnya teknologi Jepang dibandingkan dengan negara-negara Barat.
Cinta, Perang, dan Peringatan
Sekembalinya ke tanah air, Jiro kembali menghadapi tantangan ketika rancangannya ditolak oleh Angkatan Laut. Untuk mencari ketenangan, ia memutuskan berlibur ke Karuizawa. Di sinilah ia kembali bertemu dengan Nahoko, yang kini telah dewasa.
Dari pertemuan kedua ini, benih-benih cinta mulai tumbuh di antara mereka. Diskusi mendalam tentang mimpi, perang, dan pilihan hidup mewarnai hubungan mereka. Dalam momen ini pula, seorang karakter bernama Castorp memberikan peringatan serius tentang bahaya Nazi dan ancaman perang dunia yang semakin mendekat, memberikan konteks historis yang kelam pada kisah pribadi Jiro.
Deretan Pengisi Suara dan Detail Produksi
Film “The Wind Rises” didukung oleh deretan pengisi suara ternama yang menghidupkan karakter-karakternya:
- Hideaki Anno sebagai Jiro Horikoshi
- Miori Takimoto sebagai Nahoko Satomi
- Hidetoshi Nishijima sebagai Kiro Honjo
- Masahiko Nishimura sebagai Kurokawa
- Stephen Alpert sebagai Castorp
- Morio Kazama sebagai Satomi
- Keiko Takeshita sebagai Ibu Jiro
- Mirai Shida sebagai Kayo Horikoshi
- Mansai Nomura sebagai Giovanni Battista Caproni
- Jun Kunimura sebagai Hattori
- Shinobu Ôtake sebagai Istri Kurokawa
Disutradarai dan ditulis skenarionya oleh Hayao Miyazaki, film produksi Studio Ghibli, Nippon Television Network (NTV), dan Dentsu ini memiliki durasi 126 menit dengan rating PG-13. Film ini mendapatkan skor 8.6/10 dari para kritikus dan 7.8/10 dari penonton, menjadikannya salah satu karya animasi yang patut disaksikan.






