Serial yang diantisipasi, Fallout Season 2, telah resmi tayang di Prime Video, melanjutkan kisah pasca-apokaliptik yang memikat para penggemar. Dua episode perdana yang telah dirilis memberikan gambaran awal petualangan baru Lucy dan konflik karakter yang semakin kompleks.
Musim kedua ini menjanjikan cerita yang lebih mendalam, dengan adaptasi latar dari game populer Fallout: New Vegas. Namun, di balik referensi yang familiar, muncul pertanyaan apakah serial ini berhasil mengatasi masalah alur cerita yang terlalu banyak subplot, sebuah kritik yang juga mengemuka di musim pertama.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Kisah Lanjutan di Wasteland: Perburuan Keadilan dan Intrik Kekuasaan
Melanjutkan narasi dari musim perdananya, Lucy (diperankan oleh Ella Purnell) bersama The Ghoul (Walton Goggins) meneruskan perjalanan berbahaya mereka menuju New Vegas. Misi utama Lucy adalah mencari sang ayah, Hank (Kyle MacLachlan), yang melarikan diri setelah bertanggung jawab atas ledakan nuklir di Shady Sands.
Hank diketahui berlindung di sebuah fasilitas Vault-Tec di New Vegas, tempat ia melanjutkan eksperimen berbahaya. Sementara itu, Maximus (Aaron Moten) telah naik pangkat menjadi ksatria di Brotherhood of Steel. Ia memimpin penemuan Area 51, yang berpotensi mengubah peta kekuasaan dengan teknologi cold fusion. Elder Quintus (Michael Cristofer) sendiri dikabarkan merencanakan kudeta.
Di sisi lain, Norm (Moises Arias) yang terjebak di Vault 31, mengambil langkah drastis dengan membangunkan semua eksekutif Vault-Tec dari kapsul cryo mereka. Ia berupaya memanipulasi para eksekutif tersebut untuk melarikan diri dari Vault 31. Kondisi di Vault 33 juga tidak lebih baik, dengan Overseer Pearson (Leslie Uggams) berjuang keras menjaga suplai air setelah rusaknya water chip.
Pesona New Vegas dan Perdebatan Kanonitas
Salah satu daya tarik utama Fallout Season 2 bagi para penggemar adalah pengangkatan latar dari game Fallout: New Vegas. Banyak momen yang terasa sangat familiar, mulai dari referensi lokasi ikonik, soundtrack yang khas, hingga meme yang akrab di kalangan pemain game.
Meskipun demikian, terdapat beberapa perbedaan antara adaptasi serial TV ini dengan versi game aslinya. Hal ini memicu perdebatan di kalangan penggemar mengenai kanonitas serial tersebut. Namun, pihak Bethesda telah menegaskan bahwa serial TV Fallout adalah kanon dan berlatar setelah peristiwa di game Fallout 4.
Tantangan Alur Cerita: Terlalu Banyak Subplot?
Meski kisah yang disajikan cukup mengasyikkan untuk diikuti, masalah yang sempat mengemuka di musim pertama kembali muncul, yakni terlalu banyaknya subplot yang berjalan secara bersamaan. Dalam satu episode, penonton bisa disuguhkan 3-4 subplot yang bergantian, membuat alur cerita terasa sedikit terpecah.
Beberapa kritikus berpendapat bahwa akan lebih efektif jika satu episode fokus pada perjalanan utama Lucy dan The Ghoul, dengan satu atau dua subplot lain yang memiliki kaitan erat dengan plot utama. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan kedalaman karakter dan narasi yang lebih terfokus.
Potensi dan Jadwal Tayang
Dengan delapan episode yang direncanakan, Fallout Season 2 masih memiliki banyak waktu untuk menunjukkan potensi penuhnya. Dua episode perdana telah tayang, dan sisa enam episode akan dirilis secara mingguan mulai 31 Desember 2025 hingga 4 Februari 2026.
Serial ini tetap menjadi tontonan menarik bagi penggemar fiksi ilmiah pasca-apokaliptik, terutama mereka yang familiar dengan semesta Fallout. Diharapkan, episode-episode mendatang dapat merangkai subplot yang ada menjadi narasi yang lebih padu dan memuaskan.






