Tren

Suaidi Ahadi: Gempa M 4,7 di Pasaman Akibat Sesar Kajai-Talamau, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,7 mengguncang Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat, pada Minggu (28/12/2025) pagi. Guncangan yang terjadi pukul 09.11 WIB ini sempat dirasakan di sejumlah wilayah sekitar, namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak memicu potensi tsunami.

Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang BMKG, Suaidi Ahadi, menegaskan bahwa gempa ini merupakan gempa tektonik dangkal. “Gempa tektonik magnitudo 4,7 yang terjadi pada pukul 09.11 WIB tidak berpotensi tsunami,” kata Suaidi di Kota Padang pada Minggu.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

BMKG menjelaskan, pusat gempa terdeteksi di wilayah daratan, tepatnya di Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman. Lokasi episenter berada pada koordinat 0,13 derajat Lintang Selatan dan 100,08 derajat Bujur Timur, atau sekitar 19 kilometer barat daya Bonjol, Kabupaten Pasaman. Kedalaman gempa tercatat relatif dangkal, yakni sekitar 10 kilometer dari permukaan tanah.

Berdasarkan analisis BMKG, karakteristik gempa ini dipicu oleh aktivitas tektonik pada jalur Sesar Kajai-Talamau yang memang dikenal aktif di wilayah tersebut. Suaidi menambahkan, “Setelah memperhatikan lokasi dan kedalaman pusat gempa, gempa yang terjadi merupakan kategori dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Kajai-Talamau.” Ia juga menyebutkan bahwa gempa jenis ini lazim terjadi di Sumatera Barat.

Getaran gempa dirasakan cukup luas oleh masyarakat dengan intensitas berbeda-beda. Wilayah yang merasakan guncangan meliputi Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat. Selain itu, warga di Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, hingga Kota Payakumbuh juga melaporkan merasakan getaran, meski dengan intensitas lebih ringan.

Meskipun sejumlah warga mengaku merasakan getaran singkat yang disertai suara gemuruh, dan sebuah rumah di Kabupaten Agam dilaporkan retak akibat guncangan, hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan signifikan maupun korban jiwa. BMKG terus melakukan pemantauan pascagempa.

Hingga pukul 09.33 WIB, BMKG mencatat adanya satu kali aktivitas gempa susulan atau aftershock. Gempa susulan tersebut tercatat bermagnitudo 4,7, sama dengan gempa utama. “Hingga pukul 09.33 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu kali aktivitas gempa bumi susulan,” ujar Suaidi.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. BMKG akan terus memberikan informasi terbaru terkait perkembangan aktivitas gempa.

Mureks