Gelandang veteran Christian Eriksen melontarkan kritik tajam terhadap pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menyusul serangkaian pernyataan kontroversial sang juru taktik. Eriksen menilai komentar terbuka Amorim mengenai kondisi tim sama sekali tidak membantu dan justru menambah tekanan bagi para pemain.
Amorim Soroti Performa dan Mentalitas Manchester United
Ruben Amorim, yang telah 13 bulan menukangi Manchester United, dikenal dengan gaya komunikasinya yang blak-blakan. Ia kerap mengkritik performa pemain, budaya klub, hingga mentalitas yang menurutnya jauh dari standar klub sebesar United. Pendekatan ini diyakini bertujuan memicu respons dari para pemain, namun justru memancing reaksi beragam.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Kondisi tim yang terpuruk di papan tengah Liga Inggris, bahkan sempat terdampar di peringkat ke-13 setelah menelan empat kekalahan kandang dari lima laga liga terakhir, menjadi latar belakang kritik keras Amorim. Situasi ini mendorongnya melontarkan pernyataan ekstrem yang menyita perhatian publik.
Amorim bahkan tak segan menyebut Manchester United sebagai tim terburuk dalam sejarah klub. “Dalam 10 pertandingan terakhir di Liga inggris, kami hanya menang dua kali. Bayangkan apa artinya ini bagi seorang penggemar Manchester United. Bayangkan apa artinya ini bagi saya. Kita mendapatkan pelatih baru yang lebih banyak mengalami kekalahan daripada pelatih sebelumnya,” ujar Amorim, dikutip dari Goal.
Ia menambahkan, “Saya sepenuhnya menyadari hal itu. Kita mungkin tim terburuk dalam sejarah Manchester United. Saya tahu Anda (media) menginginkan berita utama, tetapi saya mengatakan ini karena kita harus mengakui dan mengubahnya. Ini dia: berita utama Anda.”
Eriksen: Komentar Amorim Tidak Membantu Pemain
Christian Eriksen, mantan gelandang Manchester United, memandang komentar-komentar tersebut tidak memberikan dampak positif bagi tim. Menurutnya, kritik terbuka justru memperberat beban pemain yang sudah berusaha melakukan yang terbaik.
Eriksen menekankan pentingnya menjaga batas antara kritik internal dan konsumsi publik. Ia menilai beberapa hal lebih bijak disampaikan di ruang ganti, bukan di hadapan media.
“Itu tidak membantu. Ya, itu sama sekali tidak membantu. Maksud saya, itu bukan… Saya rasa itu sama sekali tidak membantu para pemain,” seru Eriksen.
Ia melanjutkan, “Beberapa hal bisa Anda katakan di dalam, tetapi tidak bijak untuk mengatakannya di luar, untuk menambah tekanan dan memberi label tambahan pada para pemain yang sudah berusaha melakukan yang terbaik. Saya rasa itu sama sekali tidak membantu, tidak. Lalu, apakah ia benar atau salah, terserah, tetapi saya pikir bagi kami itu seperti, ‘Oh, ini dia lagi. Berita utama lainnya’.”






