Berita

Sekolah Rakyat Beri Kesempatan Udin Raih Mimpi Jadi Tentara

Advertisement

BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN – Harapan untuk mengenyam pendidikan kembali terbuka bagi anak-anak putus sekolah dari keluarga kurang mampu melalui program Sekolah Rakyat. Salah satunya adalah Saifudin, atau akrab disapa Udin, di Kalimantan Selatan, yang kini dapat melanjutkan pendidikannya setelah terkendala biaya.

Udin adalah satu dari 75 siswa jenjang menengah atas yang terdaftar di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 9 Banjarbaru. Sejak beroperasi pada 14 Juli 2025, SRT ini menjadi tempat Udin kembali menimba ilmu dengan penuh semangat.

“Terima kasih Pak Prabowo sudah mendirikan Sekolah Rakyat. Sekarang saya bisa melanjutkan sekolah setelah tertunda selama satu tahun. Dan saya juga berterima kasih karena sudah diberikan fasilitas yang lengkap,” ujar Udin dalam keterangan tertulis, Minggu (14/12/2025). Ia merasa senang mendapatkan fasilitas lengkap dan teman-teman baru dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan.

Mimpi Menjadi Tentara

Anak kedua dari tiga bersaudara ini bertekad belajar sungguh-sungguh demi membanggakan keluarganya. Udin tak kuasa menahan tangis saat mengingat perjuangan kedua orang tuanya yang tak kenal lelah membesarkan dan membiayai hidup keluarga.

“Cita-cita saya pengen jadi tentara. Alasannya, karena ingin membela bangsa dan negeri,” tuturnya.

Sejak lulus SMP, Udin sempat berhenti sekolah selama satu tahun karena keterbatasan biaya. Pendidikan Udin terhambat oleh kondisi ekonomi keluarga. Ayahnya, Mansyah (45), bekerja sebagai kuli bangunan, sementara ibunya, Laila (43), menjadi pembantu rumah tangga.

Saat putus sekolah, Udin mengisi hari-harinya dengan bekerja serabutan, mulai dari menjaga warung kelontong hingga membantu ayahnya menjadi kuli bangunan demi membantu perekonomian keluarga. “Saya menerima keadaan keluarga saya dengan cara terus hidup, belajar, menggapai cita-cita supaya bisa mengangkat derajat keluarga,” ucapnya.

Advertisement

Keluarga Udin tinggal di rumah semi permanen di tepian Sungai Kuin, Banjarmasin, yang menghubungkan Sungai Barito dan Sungai Martapura. Rumah dua lantai itu memiliki ruang terbatas, tanpa kursi atau sofa, serta lantai dari potongan kayu yang mulai lapuk di beberapa bagian. Kondisi kamar mandi pun jauh dari kata layak, dengan dinding dan pintu dari seng serta sanitasi yang tidak memadai. Air sungai berwarna cokelat menjadi penopang kehidupan sehari-hari.

Kesempatan Emas dari Sekolah Rakyat

Kesabaran dan keikhlasan Udin akhirnya berbuah manis. Pemerintah menghadirkan Sekolah Rakyat, program pendidikan gratis berkualitas yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Untuk keluarga, ibu dan ayah, sehat-sehat terus, terus semangat. Terima kasih telah menjaga saya dari kecil sampai sekarang. Terima kasih sudah mendukung saya untuk mengejar cita-cita saya jadi tentara,” ungkapnya.

Berbagai fasilitas tersedia di SRT 9 yang berada di Kawasan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru. Setiap siswa mendapatkan kasur, kamar mandi bersih, seragam dan perlengkapan sekolah, makan tiga kali sehari, hingga fasilitas ruang gym.

Mendengar rencana pembangunan Sekolah Rakyat dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Mansyah pun menanyakan kesediaan anaknya untuk bersekolah di sana. “Anaknya mau, orang tua tinggal menggiring atau mendukung saja. Apalagi Sekolah Rakyat ini aman karena mereka tinggal di asrama. Alhamdulillah, nyaman di sana,” jelas Mansyah.

Di SRT 9 Banjarbaru, semangat Udin kembali tumbuh. Ia kini melangkah mantap untuk melanjutkan pendidikan dan menggapai mimpinya menjadi seorang tentara.

Advertisement