Keuangan

Rupiah Melemah 4% Sepanjang 2025, Sempat Sentuh Rp17.000 per Dolar AS Akibat Capital Outflow

Nilai tukar Rupiah menunjukkan tren pelemahan sepanjang tahun 2025, dengan depresiasi sekitar 4% secara year-to-date (ytd) hingga akhir Desember. Mata uang Garuda sempat menyentuh level terendah Rp17.000 per Dolar Amerika Serikat pada April 2025, sebelum akhirnya stabil di kisaran Rp16.600-Rp16.700 per Dolar AS.

Pada awal tahun 2025, Rupiah dibuka di sekitar Rp16.090 per Dolar AS. Namun, pergerakan mata uang ini cenderung volatil dan terus menunjukkan tren pelemahan. Puncak tekanan terjadi pada bulan April 2025, ketika Rupiah anjlok signifikan hingga mencapai rentang Rp16.800 – Rp17.000 per Dolar AS.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Pelemahan tajam pada April tersebut dipicu oleh isu kenaikan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat. Kebijakan ini mendorong derasnya aliran capital outflow dari pasar keuangan Indonesia, memberikan tekanan berat pada nilai tukar Rupiah.

Menyikapi gejolak tersebut, Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter mengambil langkah tegas untuk menstabilkan nilai tukar. BI melakukan ‘triple intervention‘ dan menggelontorkan devisa negara untuk meredam volatilitas Rupiah. Intervensi ini berhasil menekan gejolak dan membawa Rupiah kembali ke level yang lebih stabil.

Hingga Selasa, 30 Desember 2025, Rupiah berada di kisaran Rp16.600-Rp16.700 per Dolar AS, menunjukkan pelemahan sekitar 4% sejak awal tahun. Analisis lebih lanjut mengenai pergerakan Rupiah sepanjang 2025 dibahas dalam dialog bersama FX Analyst CNBC Indonesia, Elvan Chandra Widyatama, dalam program Squawk Box CNBC Indonesia.

Mureks