MAKASSAR – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr. Abd. Rakhim Nanda, secara resmi membuka Validasi Tahap III Draft Kitab Tafsir “Trenkaun” pada Kamis, 25 Desember 2025. Kegiatan penting ini berlangsung di Aula Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar dan diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Darul Fallaah Unismuh Makassar, yang juga berfungsi sebagai laboratorium pendidikan kampus.
Validasi tahap ketiga ini merupakan kelanjutan dari dua tahap sebelumnya. Validasi Tahap I sebelumnya telah dilaksanakan di Kabupaten Sidrap, bertepatan dengan kegiatan Kemah Tahfidz, dengan fokus pembahasan tema-tema kajian kitab. Sementara itu, Validasi Tahap II berlangsung di Bissoloro, yang lebih menitikberatkan pada aspek teknis penulisan dan kerangka metodologis kitab tafsir tersebut.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Apresiasi dan Tiga Pesan Rektor
Dalam sambutannya, Rektor Unismuh Makassar menyampaikan apresiasi tinggi atas lahirnya draf Kitab Tafsir Trenkaun. Ia menilai karya akademik-keagamaan ini sebagai sebuah inisiatif yang khas dan kontekstual. Dr. Abd. Rakhim Nanda kemudian menyampaikan tiga pesan penting kepada pengelola dan tim penyusun kitab.
Pertama, Rakhim Nanda menegaskan prinsip konsistensi antara gagasan dan praktik. “Tulislah apa yang dikerjakan dan kerjakan apa yang ditulis, termasuk dalam Kitab Tafsir TRENKAUN,” ujarnya, menekankan pentingnya integritas dalam penulisan dan implementasi.
Kedua, ia meminta agar nama Pondok Pesantren Darul Fallaah dan Masjid Al-Aqabah tidak diubah. Menurutnya, kedua nama tersebut merupakan amanah ideologis dari KH Djamaluddin Amien, pendiri utama pesantren, yang memiliki landasan teologis dan ideologis kuat sebagaimana tercermin dalam Surah Al-Balad.
Ketiga, nakhoda Unismuh ini menegaskan komitmen seluruh pemangku kepentingan pesantren untuk tetap menjaga lahan seluas 75 hektare milik Unismuh yang dibeli pada tahun 2006. Pesan ini dinilai memiliki makna khusus, mengingat Rakhim Nanda merupakan salah satu perintis pembangunan Pondok Pesantren Darul Fallaah saat masih menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Unismuh Makassar.
Trenkaun: Akrionim Pesantren Kauniyah dan Agribisnis
Direktur Pondok Pesantren Darul Fallaah, Dr. Dahlan Lama Bawa, dalam laporannya menjelaskan asal-usul nama TRENKAUN. Nama tersebut merupakan akronim dari Pesantren Kauniyah, yang berangkat dari makna Darul Fallaah sebagai Taman Pendidikan Petani. Penamaan ini sekaligus menegaskan identitas Darul Fallaah sebagai Pesantren Agribisnis, sebagaimana telah ditetapkan oleh LP2M Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama dua pesantren Muhammadiyah lainnya di Indonesia.
Akrionim TRENKAUN, lanjut Dahlan, resmi ditetapkan melalui penandatanganan piagam peresmian oleh Ketua LP2M PP Muhammadiyah, Dr. Maskuri, pada tahun 2023. Dengan demikian, Kitab Tafsir TRENKAUN tidak hanya melestarikan nama Darul Fallaah, tetapi juga mempertegas mandat pesantren dalam mengkaji ayat-ayat kauniyah yang berkelindan dengan ekologi dan praktik agribisnis.
Garis Besar Isi Kitab dan Proses Validasi
Sebelum laporan direktur, Eksekutif Tim Penyusun, Gunawan Hatmin, memaparkan garis besar isi kitab. Kitab ini disusun dengan kerangka metodologi tafsir maudhu’i bercorak tafsir ilmi, menggunakan pendekatan bayani, burhani, dan irfani. Berikut adalah rincian bab-bab dalam kitab:
- Bab I: Memuat kerangka metodologi tafsir.
- Bab II: Membahas unsur-unsur dasar alam seperti tanah, air, angin, dan api.
- Bab III: Mengkaji tumbuhan, antara lain jahe, jagung, sukun, daun kelor, dan daun bidara.
- Bab IV: Membahas hewan, seperti sapi, lebah madu, bebek, dan kucing.
- Bab V: Mengulas dakwah holistik dan eksistensi jin.
- Bab VI: Berisi kesimpulan dan saran.
Proses validasi melibatkan sejumlah pakar terkemuka, antara lain Prof. Arifuddin Ahmad, Prof. Zulfahmi Alwi, Prof. Muhammad Galib, Prof. Syafiuddin Saleh, Prof. Andi Sukri Syamsuri, dan Dr. KH. Abbas Baco Miro. Sesi validasi dipandu oleh moderator Dr. Muktashimbillah, Kyai Amiruddin, dan Derman, dengan sesi penutup dipandu Dr. Nadir. Para validator tidak hanya memberikan apresiasi, tetapi juga menyampaikan catatan kritis yang konstruktif untuk penyempurnaan naskah kitab.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh pimpinan, dewan guru, dewan pembina, dan staf Pondok Pesantren Darul Fallaah, Dekan Fakultas Agama Islam Unismuh Dr. Amirah Mawardi, perwakilan Konsorsium PESMADINA, sejumlah dosen, serta pimpinan organisasi kemahasiswaan Unismuh Makassar.






