Pelatih Atalanta, Raffaele Palladino, memberikan dukungan penuh kepada bek senior Berat Djimsiti setelah melakukan kesalahan fatal dalam pertandingan Serie A pada 28 Desember 2025. Blunder individu tersebut berakibat cukup fatal bagi tim, namun Palladino menolak untuk menyalahkan satu pemain saja.
Palladino menekankan pentingnya kesempurnaan di level kompetisi tertinggi. Menurutnya, kesalahan sekecil apa pun dapat dimanfaatkan oleh tim lawan, terutama saat menghadapi tim kuat.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Dukungan Penuh untuk Djimsiti
Usai peluit akhir berbunyi, Palladino langsung menghampiri Djimsiti untuk memberikan pelukan dan kata-kata penyemangat. Ia menegaskan bahwa kesalahan tersebut merupakan hal yang sangat langka bagi sang bek.
“Saya memeluk Djimmi setelah peluit akhir berbunyi, karena kesalahan seperti ini sangat jarang terjadi padanya, jadi saya tidak bisa marah padanya. Hal itu bisa terjadi selama satu musim, dan itu terjadi padanya malam ini,” ujar Palladino.
Evaluasi Performa Tim
Selain membela Djimsiti, Palladino juga menyoroti kurangnya ketajaman lini serang timnya. Ia mengakui bahwa Atalanta harus tampil sempurna dan memanfaatkan setiap peluang yang ada, terutama saat melawan tim sekelas Inter Milan.
“Serangan kami terlalu tumpul malam ini, dan Anda harus sempurna melawan tim seperti Inter, yang berarti memanfaatkan setiap peluang yang ada, karena peluangnya tidak akan banyak.”
Palladino menambahkan bahwa Inter Milan sangat kuat dalam bertahan dan duel individu, sehingga Atalanta kekurangan dalam penyelesaian akhir. Meski demikian, ia mengapresiasi perjuangan tim hingga akhir pertandingan.
“Mereka sangat bagus dalam bertahan dan duel individu, jadi sayangnya kami kurang dalam penyelesaian akhir, tetapi kami berjuang hingga akhir.”
Perjalanan Atalanta dan Laga Mendatang
Hasil imbang ini menjadi kemunduran bagi Atalanta, yang sebelumnya tampil impresif dengan memenangkan tujuh dari delapan pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi, termasuk kemenangan di Liga Champions atas Chelsea. Saat ini, Atalanta tertahan di klasemen Serie A dengan 22 poin, berada di belakang Sassuolo dan Udinese.
Laga pembuka tahun 2026 dipastikan akan menjadi momen spesial bagi Atalanta. Mereka akan menjamu AS Roma yang kini dilatih oleh Gian Piero Gasperini, mantan pelatih yang pernah membawa Atalanta meraih sukses besar di Bergamo.






