Internasional

Rabi Utusan Trump: “Kami Ubah Narasi Negatif Israel, Termasuk di Indonesia”

Advertisement

Seorang Rabi Yahudi Israel, Yehuda Kaploun, yang merupakan utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memerangi antisemitisme, menjadi sorotan publik setelah sebuah klip wawancara dirinya viral di media sosial. Dalam video tersebut, Kaploun mengklaim telah berhasil mengubah narasi negatif tentang Israel di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Wawancara Kaploun dengan media Israel, Jerusalem Post (JP), menyedot perhatian warganet Indonesia. Meskipun JP sempat mengunggah video pernyataan Kaploun, video tersebut kini telah hilang dari laman maupun akun YouTube mereka. Namun, cuplikan yang menyinggung Indonesia terkait narasi antisemit telanjur tersebar luas.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Strategi Pemberantasan Antisemitisme Melalui Edukasi

Dalam wawancara itu, Kaploun menjelaskan bahwa ia ditunjuk oleh Presiden Trump untuk memimpin upaya global dalam memberantas antisemitisme. Ia mengungkap bahwa cara utama untuk membasmi sentimen negatif tersebut adalah dengan mengedukasi publik.

Kaploun secara spesifik mencontohkan situasi di Indonesia, negara dengan mayoritas Muslim. Ia terang-terangan menyatakan telah berupaya mengubah sentimen negatif mengenai Yahudi melalui buku-buku pelajaran maupun bacaan di Indonesia.

“Indonesia punya 350 juta Muslim yang tinggal di negara tersebut. Bagaimana cara kami mengubah narasi dalam buku-buku mereka?” kata Kaploun.

Ia juga mempertanyakan efektivitas narasi yang didanai AS untuk pernyataan PBB, yang menurutnya seharusnya membawa perubahan, namun narasi lama masih terus digunakan.

Advertisement

“Bagaimana kami mau meminta pertanggungjawaban rakyat Gaza? Amerika membayar narasi untuk pernyataan PBB, yang seharusnya ada perubahan. Tapi kenapa narasi-narasi tersebut tidak digunakan? Kenapa mereka menggunakan narasi lama?” lanjut Kaploun.

Perang Melawan Antisemitisme di Ranah Digital

Selain melalui edukasi, Kaploun juga menyebutkan bahwa pemberantasan antisemitisme dilakukan di ranah digital. Langkah ini mencakup perubahan algoritma digital serta kerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi.

Kaploun menyampaikan bahwa AS akan segera memiliki divisi khusus yang berfokus memberantas antisemitisme di dunia maya. Divisi ini akan bekerja sama dengan perusahaan teknologi di bawah kantor Utusan Khusus untuk Memerangi Anti-Semitisme.

“Kantor ini akan jadi salah satu kantor dengan profil tertinggi di Kementerian Luar Negeri karena itulah yang diinginkan Menteri Luar Negeri [Marco Rubio] dan Presiden [Trump]. Jadi, kami akan punya mandat yang sangat, sangat kuat di bidang pendidikan, dalam melindungi masyarakat, dan bagaimana kami bisa membuat perbedaan besar dalam memerangi apa yang terjadi,” ucapnya.

Advertisement
Mureks