Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memastikan ketersediaan anggaran sebesar Rp1,51 triliun untuk pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi para penyintas bencana di wilayah Sumatera. Purbaya mendorong percepatan penyaluran dana tersebut melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Huntara dan Huntap yang sudah dibangun tahun ini bisa langsung di-charge ke kami lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dananya masih ada Rp1,51 triliun, jadi kalau bisa dipercepat, silakan dipercepat,” ujar Purbaya dalam Rapat Koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Pasca Bencana DPR, yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (30/12).
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Purbaya menegaskan bahwa dukungan anggaran akan segera disalurkan asalkan proses pembangunan telah berjalan dan dikoordinasikan secara terpusat melalui BNPB. Hal ini untuk memastikan verifikasi dan akuntabilitas penyaluran dana.
“Karena saya pernah ditanya sama Istana bagaimana penyaluran Anda, saya tahunya satu pintu lewat BNPB. Yang lain kita tidak mengerti, takut kebanyakan jalur kita tidak bisa verifikasi,” jelasnya.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh sejumlah jajaran Kabinet Merah Putih dan kepala daerah terdampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Agenda utama rapat adalah membahas langkah percepatan penanganan dan pemulihan wilayah pascabencana.
Percepatan Penyaluran Dana Darurat
Dalam kesempatan itu, Purbaya juga menyampaikan bahwa pemerintah telah mencairkan dana darurat dengan total Rp268 miliar. Dana ini disalurkan kepada tiga provinsi dan 52 kabupaten/kota yang terdampak bencana.
“Kami sudah melakukan percepatan penyaluran dana darurat, ini perintah Presiden. Total dananya Rp268 miliar yang 3 provinsi 52 kabupaten kota yang terdampak, yang ini program Presiden Rp4 miliar per kabupaten kota dan Rp20 miliar per provinsi itu sudah dicairkan semua,” ungkap Purbaya.
Lebih lanjut, Purbaya mengungkapkan bahwa BNPB telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp1,4 triliun pada 18 Desember 2025, termasuk Rp650 miliar yang dialokasikan khusus untuk penanganan bencana di Sumatera. Dengan demikian, dana siap pakai yang masih tersedia hingga saat ini mencapai Rp1,51 triliun.
“Sekarang masih ada sisa dana siap pakai Rp1,51 triliun. Jadi kalau hari ini atau besok BNPB mengejar proses administrasinya, besok bisa cair. Uangnya ada, tinggal dipercepat,” pungkas Purbaya, menekankan pentingnya kecepatan dalam proses administrasi.




