Tren

PTP Nonpetikemas Ungkap Kinerja Impresif Terminal Kijing, Throughput Melonjak 342 Persen

Terminal Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat, mencatat lonjakan kinerja signifikan hingga November 2025. Pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) Cabang Pontianak ini membukukan total throughput 3,59 juta ton, didominasi curah kering. Peningkatan ini memperkuat posisinya sebagai urat nadi ekonomi dan simpul logistik strategis di kawasan.

Sejak dikelola PTP Nonpetikemas pada 1 Agustus 2022, Terminal Kijing telah menjadi tulang punggung pelayanan kargo nonpetikemas di Kalimantan Barat. Pelabuhan ini berkontribusi signifikan terhadap efisiensi logistik dan kelancaran arus barang nasional.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PTP Nonpetikemas, Dwi Rahmad Toto S, menjelaskan bahwa Terminal Kijing merupakan simpul logistik internasional yang strategis. Lokasinya yang berbatasan langsung dengan jalur perdagangan utama Selat Malaka menjadikannya penting dalam memperkuat konektivitas serta mendorong ekspor-impor, khususnya bagi Kalimantan Barat.

“Terminal Kijing mampu melayani hingga 15 kapal sekaligus, termasuk kapal-kapal besar hingga 100.000 DWT karena draft hingga -15 meter dan panjang dermaga yang mencapai lebih dari 1.900 meter,” kata Toto.

Kalimantan Barat dikenal sebagai salah satu produsen utama minyak kelapa sawit nasional, menempati peringkat tiga besar provinsi penghasil CPO. Wilayah ini didukung oleh 84 perkebunan kelapa sawit, 132 perusahaan industri CPO, dan 42 terminal khusus.

Terminal Kijing menjadi pintu gerbang ekspor utama untuk produk turunan kelapa sawit. Selain itu, pelabuhan ini juga melayani komoditas lain seperti batubara, pupuk, palm kernel, bauksit, dan kargo berat. Fasilitas bongkar muat modern seperti harbour mobile crane, excavator, wheelloader, mobile conveyor, flexible hose, dan portable filling station mendukung operasional terminal.

Dengan infrastruktur modern dan fasilitas bongkar muat yang mumpuni, Terminal Kijing kini memainkan peran penting dalam mendukung arus barang. Khususnya untuk proyek-proyek infrastruktur di wilayah barat Indonesia, Kijing juga menjadi bagian penting dalam menjaga ketahanan rantai pasok nasional.

“Sebagai pelabuhan internasional baru di Kalimantan Barat, Terminal Kijing diposisikan menjadi motor penggerak ekspor-impor kawasan sekaligus katalisator pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Toto.

Ke depan, Toto menambahkan, pelabuhan ini disiapkan untuk mendukung program hilirisasi yang tengah digencarkan pemerintah. Terminal Kijing juga akan melayani berbagai macam kargo, baik nonpetikemas maupun petikemas, guna memperkuat rantai pasok di wilayah barat Indonesia.

Kinerja Terminal Kijing Melonjak Signifikan

Kinerja Terminal Kijing terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Throughput melonjak dari 1,95 juta ton pada 2023 menjadi 2,75 juta ton pada 2024, dengan proyeksi menembus 4 juta ton pada 2025.

“Hingga November 2025, total throughput mencapai 3,59 juta ton, didominasi curah kering sebesar 2,03 juta ton. Beberapa komoditas yang ditangani merupakan barang milik Mining Industry Indonesia (MIND ID) Group, khususnya PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), dalam mendukung pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN). Kami melihat pertumbuhan volume kargo di Terminal Kijing sebagai sinyal positif dari meningkatnya kepercayaan pengguna jasa,” ujar Toto.

Adapun komoditas yang ditangani untuk MIND ID Group meliputi:

  • Bauksit, batu bara, dan aluminium hidroksida sebagai muatan curah kering.
  • Caustic soda liquid sebagai muatan curah cair.
  • Aluminium hidroksida yang ditangani sebagai general cargo.

Hingga November 2025, kinerja pengoperasian PTP Nonpetikemas Cabang Pontianak Terminal Kijing untuk komoditas curah kering mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 342% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Rata-rata throughput mencapai 3.620 ton per ship per day (T/S/D), melonjak tajam dari 879 T/S/D pada periode sampai dengan November 2024.

Branch Manager PTP Cabang Pontianak, Suwanda, yang mengelola Terminal Kijing, menegaskan komitmen mereka. “Dari sisi operasional, kami terus berupaya menjaga kelancaran layanan dengan mengoptimalkan proses bongkar muat, penataan alur logistik, dan pengelolaan waktu sandar kapal secara efisien,” tambah Suwanda.

Mureks