Berita

PSI Kritik Penutupan Sampah Tangsel dengan Terpal: Solusi Jangka Pendek, Masalah Tak Tuntas

Advertisement

Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangerang Selatan, Alexander Prabu, mengkritik langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan yang hanya menutup tumpukan sampah di pinggir jalan Ciputat hingga Serpong dengan terpal. Ia menilai solusi tersebut bersifat sementara dan tidak menyelesaikan akar permasalahan sampah di wilayahnya.

Solusi Sementara Tak Atasi Masalah Sampah

Alexander Prabu, yang akrab disapa Alex, menyatakan bahwa penutupan sampah dengan terpal merupakan solusi jangka pendek yang tidak memadai. “Penutupan itu untuk solusi sementara, ya ini karena Cipeucang. Dan ini tidak akan menyelesaikan masalah, saya minta wali kota untuk segera menuntaskan sampah tersebut,” tegas Alex kepada wartawan pada Selasa (16/12/2025).

Ia mendesak Pemkot Tangsel untuk segera mencari solusi permanen. Alex mengusulkan agar Pemkot berdiskusi dengan para pengembang besar di Tangerang Selatan untuk mencari kerja sama dalam penanggulangan sampah. Selain itu, ia mendorong kolaborasi dengan daerah lain untuk penampungan sampah warga.

“Sembari menunggu PSEL (Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik) 2029, saya, kami, Ketua Fraksi PSI meminta wali kota cepat mencari kerja sama untuk pembuangan TPA di Kabupaten Tangerang mungkin yang paling memungkinkan, atau sekitar area Bogor atau bagaimana. Karena ini tidak mungkin lagi Cipeucang dimuatin terus,” ungkapnya.

Alex menambahkan, “Tangsel ada 3 pengembang besar, coba mereka diajak kerja bareng untuk sama menanggulangi sampah di Tangsel. Nggak usah malu-malu akui aja, dengan 1000 ton/hari nggak akan mampu dengan open damping, sembari menunggu PSEL 2029 itupun kalo nggak ada kendala.”

Advertisement

Pemkot Tangsel: Penanganan Sementara untuk Tekan Dampak Bau

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan diketahui menutup sampah yang menumpuk di dekat flyover Ciputat dan Puskesmas Serpong dengan terpal. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Bani Khosyatullah, menjelaskan bahwa penutupan dan penyemprotan dengan bahan khusus merupakan penanganan sementara untuk menekan dampak bau.

“Penutupan dengan terpal dan penyemprotan ini kami lakukan agar dampak bau dapat ditekan, khususnya bagi warga di sekitar lokasi. Ini adalah bagian dari penanganan cepat agar situasi tetap terkendali dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” ujar Bani pada Senin (15/12/2025).

Pemkot menggunakan cairan ramah lingkungan yang berfungsi menekan aroma tidak sedap sekaligus menjaga kebersihan area sekitar tumpukan sampah. Petugas juga terus disiagakan untuk memantau kondisi lapangan secara berkala guna memastikan proses pengangkutan dan pengelolaan sampah berjalan optimal.

Advertisement