Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, memastikan akses yang lebih merata bagi masyarakat untuk menikmati Planetarium Jakarta. Ia memutuskan bahwa penjualan tiket masuk tidak hanya dilakukan secara daring, melainkan juga secara langsung di lokasi dengan porsi 50 persen untuk masing-masing metode.
Kebijakan ini diambil setelah Pramono Anung menerima banyak keluhan dari pengunjung yang kesulitan mendapatkan tiket. “Saya sudah memutuskan yang 50 persen itu (penjualan tiket) melalui online, 50 persen secara langsung ‘tiketing’ di lokasi,” kata Pramono saat dijumpai di Jakarta Pusat, Senin (29/12).
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Antusiasme Tinggi dan Keluhan Pengunjung
Pramono menjelaskan, pada Ahad (28/12) saat ia mengunjungi Planetarium, banyak masyarakat mengeluhkan tiket sudah terjual habis hingga 31 Desember 2026. Akibatnya, pengunjung yang datang langsung ke Planetarium tanpa memesan tiket daring tidak dapat masuk ke tempat wisata edukatif tersebut.
Antusiasme tinggi tidak hanya datang dari warga Jakarta, tetapi juga dari wilayah penyangga seperti Depok dan Tangerang yang berbondong-bondong ingin melihat Planetarium yang baru diaktivasi kembali setelah 13 tahun tidak beroperasi. “Kasihan banyak yang sudah datang dari mana-mana, mereka minta untuk tiketnya tidak semuanya melalui online. Jadi kemarin saya sudah putuskan 50 persen secara langsung, 50 persen dengan online,” ujar Pramono.
Akses Gratis untuk Pelajar dan Tarif Umum
Sebelumnya, saat aktivasi kembali Planetarium, Pramono Anung sempat mengumumkan kebijakan tiket gratis untuk seluruh pelajar selama tiga bulan. Kebijakan ini berlaku untuk pelajar dari Jakarta maupun luar Jakarta.
Namun, Pramono menegaskan bahwa fasilitas gratis ini hanya diperuntukkan bagi para pelajar. Untuk orang tua maupun pendamping, tetap akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp10.000 per orang.






