Berita

Prabowo Tiba di Sumut Usai Lawatan ke Pakistan-Rusia, Siap Tinjau Bencana Aceh

Advertisement

Presiden Prabowo Subianto telah tiba di Sumatera Utara pada Jumat (12/12/2025) dini hari, setelah menyelesaikan lawatan kenegaraan ke Pakistan dan Rusia. Kedatangannya di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, pada pukul 02.50 WIB disambut oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution.

Pesawat kepresidenan yang membawa Prabowo mendarat di tengah malam. Setelah turun dari pesawat, Presiden langsung menuju hotel untuk beristirahat. Agenda utama hari ini adalah peninjauan langsung ke beberapa titik lokasi bencana alam di Aceh yang sebelumnya telah dilanda banjir.

Agenda Lawatan ke Pakistan dan Rusia

Sebelum kembali ke Indonesia, Presiden Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Pakistan dan Rusia. Di Pakistan, pada Selasa (9/12), Prabowo bertemu dengan Perdana Menteri Muhammad Shehbaz Sharif dan Presiden Asif Ali Zardari. Pertemuan bilateral tersebut menghasilkan penandatanganan tujuh nota kesepahaman (MoU) yang mencakup berbagai bidang.

MoU tersebut meliputi:

  • Pengakuan bersama Sertifikat dan Gelar Pendidikan Tinggi antara Indonesia dan Pakistan.
  • Program Hibah “The Indonesian Aid Scholarships”.
  • Kemitraan Strategis dalam Fasilitasi Usaha Kecil dan Menengah antara SMESCO dan SMEDA.
  • Kerja Sama Kearsipan antara Arsip Nasional Republik Indonesia dan National Archives Pakistan.
  • Kerja Sama dalam Pencegahan dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika antara BNN RI dan Ministry of Interior and Narcotics Control Pakistan.
  • Kerja Sama dalam Perdagangan dan Sertifikasi Halal antara BPJPH RI dan Pakistan Halal Authority.
  • Kerja Sama di Bidang Kesehatan.

Pertemuan dengan Presiden Putin di Moskow

Selanjutnya, di Rusia, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, pada Rabu (10/12/2025). Pembahasan utama mencakup peningkatan hubungan ekonomi, perdagangan, energi, industri pertahanan, pertanian, hingga kemanusiaan.

Presiden Putin menyatakan apresiasinya terhadap perkembangan hubungan bilateral yang konsisten, terutama dalam peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Ia menyebutkan bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dan Rusia telah meningkat 17 persen pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Advertisement

“Hubungan kami berkembang sangat konsisten pada tahun yang kami menyambut 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara negara kita. Komisi bersama ekonomi juga bekerja dengan bagus. Hubungan ekonomi sama perdagangan juga berkembang selama 9 bulan pertama tahun ini. Nilai perdagangan kita naik 17 persen,” ujar Putin.

Rusia juga menyatakan kesiapannya untuk membantu Indonesia dalam pengembangan teknologi energi nuklir sipil jika Indonesia memutuskan untuk melibatkannya. “Ada banyak prospek dalam sektor energi termasuk energi nuklir. Saya tahu bahwa Indonesia memang ada rencana terkait dan kalau Indonesia memang memutuskan melibatkan Rusia, kami selalu siap untuk membantu,” ungkapnya.

Dalam sektor industri pertahanan, Putin menganggap Indonesia sebagai mitra tradisional Rusia. Ia menyoroti kerja sama teknis militer yang solid dan peningkatan jumlah personel militer Indonesia yang menempuh pendidikan di Rusia. Selain itu, isu gandum dan kerja sama di bidang pertanian juga menjadi topik pembahasan.

Presiden Putin juga menyinggung peningkatan hubungan di bidang kemanusiaan dan pariwisata, yang didukung oleh konektivitas penerbangan langsung dan kebijakan bebas visa. Terkait peran Indonesia di kancah internasional, Putin mengapresiasi keanggotaan penuh Indonesia di BRICS dan potensi kerja sama perdagangan bebas dengan Eurasian Economic Union (EAEU).

Advertisement