Berita

Polygon Bikes Sumbangkan 5 Sepeda untuk Rumah Belajar Melang di NTT, Bantu Akses Pendidikan Anak

Advertisement

Alor, Nusa Tenggara Timur – Di tengah bentang alam Nusa Tenggara Timur yang memukau, semangat anak-anak untuk menimba ilmu terus menyala. Di sebuah rumah sederhana bernama Rumah Belajar Melang di Alor, anak-anak berkumpul setiap akhir pekan untuk belajar, membaca, dan berbagi mimpi, meski akses internet terbatas dan fasilitas pendidikan masih minim.

Rumah Belajar Melang: Pelita di Tengah Keterbatasan

Didirikan pada tahun 2021 oleh Elvie Padafani bersama tiga relawan pengajar, Rumah Belajar Melang berawal dari bangunan berdinding anyaman rotan. Kini, dengan dukungan pemerintah setempat, bangunan tersebut telah diperkuat dengan dinding bata, namun lantai masih beralaskan tikar. Koleksi buku yang terbatas dan alat peraga sederhana menjadi saksi perjuangan mereka.

Setiap Sabtu dan Minggu, rumah belajar ini terbuka bagi anak-anak usia SD hingga SMA. Mereka tidak hanya belajar membaca, menulis, dan dasar bahasa Indonesia serta Inggris, tetapi juga membuat kerajinan tangan yang dijual kepada warga sekitar. Fenomena menarik terjadi di sini: anak-anak SMP dan SMA secara sukarela mengajari adik-adik mereka yang masih SD, sementara Elvie mendampingi dengan tulus tanpa menerima honor.

“Rumah Belajar Melang kami dirikan bukan karena kami punya banyak uang, tapi agar anak-anak punya tempat berkegiatan positif selagi akses internet di sini terbatas. Kami ingin mereka tetap punya ruang untuk belajar, membuka dunia, dan tidak kehilangan semangatnya,” ujar Elvie Padafani, penggagas Rumah Belajar Melang, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12/2025).

Perjalanan Inspiratif Alwi Johan Yogatama

Kisah Elvie menginspirasi konten kreator muda asal Temanggung, Alwi Johan Yogatama (@alwijo), untuk melakukan aksi “nebeng” dari Jawa Tengah menuju Alor. Perjalanan empat bulan ini bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan sebuah misi penggalangan dana untuk merenovasi Rumah Belajar Melang.

“Ini adalah institusi pendidikan tempat bagi anak-anak Alor untuk belajar membaca dan bermimpi. Meski semangat mereka menggebu, tapi akses ke lokasi jauh, fasilitas masih terbatas, dan koleksi buku belum banyak,” ungkap Alwi.

Selama perjalanannya, Alwi menyaksikan langsung kesenjangan pembangunan yang nyata, mulai dari sulitnya akses air bersih, keterbatasan transportasi, hingga anak-anak yang harus menyeberangi sungai demi mencapai sekolah. Pengalaman ini membuka pandangannya yang sebelumnya Jawa-sentris.

“Anak sekolah di sini harus berjalan selama satu jam untuk ke sekolah, lalu bekerja mengumpulkan kayu bakar setelahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup,” kata Alwi. “Padahal di Jawa sepulang sekolah, pelajar biasanya bermain games online,” tambahnya, menggambarkan kontras realitas yang ia temui.

Advertisement

Polygon Bikes: Membangun Mobilitas, Membangun Masa Depan

Tergerak oleh semangat Alwi dan anak-anak Alor, Polygon Bikes turut ambil bagian melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan penyedia sepeda ini menyalurkan lima unit sepeda untuk Rumah Belajar Melang, salah satunya untuk Elvie. Bantuan ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas Elvie yang sebelumnya mengandalkan motor tua, serta membantu anak-anak dalam menempuh perjalanan ke sekolah atau rumah belajar.

“Bagi kami pendidikan anak adalah fondasi dasar dari kemajuan bangsa. Sayangnya, tidak semua anak-anak di Indonesia mendapatkan kesempatan emas itu,” ujar Brand Marketing Polygon Bikes, Alda Miranda. “Masih banyak dari mereka yang kesulitan berangkat ke sekolah, meskipun begitu mereka tetap semangat. Maka dari itu, dengan membangun mobilitas yang baik, harapannya dapat membangun masa depan anak-anak yang baik juga,” sambungnya.

Alda menambahkan, “Kami turut menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada kak Alwi, yang sudah berbesar hati menjangkau anak-anak di Alor dengan program Nebeng-nya.”

Aksi CSR ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Polygon dalam mendukung semangat anak bangsa. Setiap langkah kecil yang diberikan diharapkan dapat menjadi perjalanan besar bagi kemajuan bangsa.

Dukungan untuk Korban Bencana di Sumatera

Selain di NTT, Polygon juga menunjukkan solidaritasnya dengan menyumbangkan tujuh unit sepeda kepada satuan tugas (satgas) penanganan banjir dan tanah longsor di Sumatera. Melalui organisasi non-profit World Wide Fund for Nature (WWF) dan Kementerian Perindustrian RI, sepeda tersebut disalurkan untuk mempercepat distribusi kebutuhan pokok, mengevakuasi korban, memantau titik banjir, serta menjangkau area terdampak yang sulit diakses kendaraan bermesin.

“Meski belum seberapa dibanding kerusakan di sana, tetapi kami berharap bantuan kecil ini dapat meringankan langkah mereka dalam membantu masyarakat terdampak bencana,” ujar Alda Miranda.

Advertisement