Polda Metro Jaya memastikan akan memberlakukan car free night (CFN) di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, saat malam pergantian tahun pada Rabu, 31 Desember 2025. Penutupan arus lalu lintas akan diberlakukan di sepanjang jalur tersebut untuk mengakomodasi perayaan Tahun Baru 2026.
Kompol Robby Hefados, Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Ditlantas Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa penutupan arus akan dimulai sejak sore hari. “Akan dilaksanakan car free night. Penutupan arus atau arus lalu lintas kendaraan yang mengarah ke Jalan Sudirman-Thamrin,” kata Robby di Taman Margasatwa Ragunan, Sabtu (27/12/2025).
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Jadwal dan Rekayasa Lalu Lintas
Pemberlakuan car free night akan dimulai pada pukul 18.00 WIB pada 31 Desember 2025 dan akan berlangsung hingga pukul 02.00 WIB dini hari pada 1 Januari 2026. Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan di lokasi tersebut.
“Nanti akan dimulai pada pukul 18.00 pada sore hari di tanggal 31 Desember sampai nanti pukul 2 dini hari,” imbuh Robby.
Penutupan arus lalu lintas akan diberlakukan secara menyeluruh, mulai dari kawasan Patung Kuda hingga Bundaran Senayan, mencakup seluruh ruas Jalan Sudirman-Thamrin.
Delapan Panggung Hiburan dan Pengamanan Ketat
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan delapan panggung hiburan yang tersebar di sepanjang area car free night, dari Bundaran Patung Kuda hingga Bundaran Senayan. Panggung-panggung ini akan menyajikan berbagai atraksi untuk masyarakat yang merayakan malam pergantian tahun.
“Menghadapi pengamanan pergantian tahun nanti di tanggal 31 Desember 2025, kami dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sudah mendapatkan rencana kegiatan dari pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahwa nanti akan ada delapan panggung yang tersebar mulai dari Bundaran Patung Kuda sampai Bundaran Senayan,” jelas Robby.
Untuk memastikan keamanan, sebanyak 800 personel gabungan dari Ditlantas Polda Metro Jaya dan jajaran Satlantas Polres akan disiagakan di sepanjang area kegiatan. Jumlah ini merupakan bagian dari total 1.500 personel yang terlibat dalam Operasi Lilin.
“Untuk selama Ops Lilin ini kami melibatkan 1.500 personel untuk dari Ditlantas Polda Metro Jaya, gabungan dengan Satlantas wilayah. Untuk pada saat malam pergantian tahun sendiri, kami akan melibatkan hampir 800 personel. Bergabung nanti dengan jajaran kewilayahan dengan polres,” sambungnya.
Bundaran HI Jadi Pusat Perayaan, Tanpa Kembang Api
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan bahwa Bundaran Hotel Indonesia (HI) ditetapkan sebagai pusat perayaan malam pergantian Tahun Baru 2026 di Ibu Kota. Sementara itu, kawasan Monumen Nasional (Monas) hanya akan menampilkan pertunjukan video mapping tanpa kerumunan warga.
Keputusan ini diambil setelah Pemprov DKI melakukan evaluasi dan rapat koordinasi. “Dari 14 titik yang sebelumnya disiapkan, akhirnya kami putuskan menjadi 8 titik. Titik utama perayaan nanti ada di Bundaran HI. Untuk Monas, tetap ada video mapping, tetapi sama sekali tidak menghadirkan kerumunan,” kata Pramono dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Senin (22/12/2025).
Pemprov DKI juga memutuskan untuk meniadakan kembang api di seluruh rangkaian perayaan tahun baru, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun pihak swasta. Sebagai gantinya, akan ada pertunjukan video mapping dan atraksi drone, khususnya di Bundaran HI.
“Di Bundaran HI nanti ada video mapping dari drone dengan tema ‘Sumatera’ sebagai bentuk perhatian dan empati kami terhadap musibah yang terjadi di sejumlah daerah,” tutur Pramono.
Masyarakat diimbau untuk tidak menyalakan petasan atau kembang api secara mandiri demi menjaga keamanan dan suasana kondusif. Pemprov DKI juga akan segera menerbitkan surat edaran terkait larangan ini.
Doa Bersama Lintas Agama
Rangkaian acara tahun baru di Jakarta akan diawali dengan doa bersama lintas agama di seluruh titik perayaan, termasuk di kantor wali kota. Doa bersama ini akan dilakukan sebelum hitung mundur pergantian tahun.
“Kita ingin pergantian tahun kali ini lebih khidmat. Esensinya bukan kemeriahan semata, tapi kebersamaan dan kepedulian,” ucap Pramono, menekankan pentingnya aspek spiritual dan kepedulian dalam perayaan kali ini.
