Berita

Plt Sekjen MPR Dorong Paskibra Sumedang Implementasikan Empat Pilar Kebangsaan

Advertisement

Sumedang, Jawa Barat – Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal MPR, Siti Fauziah, menekankan pentingnya anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kabupaten Sumedang untuk memahami dan mengimplementasikan Empat Pilar MPR dalam kehidupan sehari-hari. Penekanan ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR yang digelar di Ecotheater Rancakalong, Sumedang, pada Sabtu (13/12/2025).

Peran Paskibra dalam Menjaga Nilai Kebangsaan

Dalam rangkaian Festival Cut Nyak Dien 2025 bertajuk “Nada dan Doa Spirit Cut Nyak Dien untuk Indonesia”, MPR menyelenggarakan sosialisasi Empat Pilar MPR kepada para anggota Paskibra Kabupaten Sumedang. Siti Fauziah mengajak para siswa untuk tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami, menghayati, dan mengimplementasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Buku-buku (bahan) sosialisasi Empat Pilar MPR yang sudah diberikan oleh MPR agar dibaca, dihayati, dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Siti Fauziah dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/12/2025).

Para peserta sosialisasi telah dibekali berbagai materi, termasuk buku Sosialisasi Empat Pilar MPR, bahan tayang, dan salinan UUD NRI Tahun 1945.

Pancasila sebagai Perekat Bangsa

Siti Fauziah menyoroti sejarah beberapa negara yang mengalami perpecahan dan konflik akibat hilangnya nilai-nilai kebangsaan. Ia mencontohkan Uni Soviet dan Yugoslavia yang terpecah menjadi beberapa negara. Menurutnya, Indonesia yang memiliki wilayah luas dan keragaman suku, bahasa, serta budaya, dapat tetap bersatu berkat Pancasila.

“Mengapa Indonesia, sebuah negara besar dengan wilayah yang sangat luas dan keragaman suku, bahasa, dan budaya, bisa tetap bersatu? Hal itu karena Pancasila,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia mendorong anggota Paskibraka Kabupaten Sumedang untuk menginternalisasi Pancasila dalam setiap aspek kehidupan mereka.

Implementasi Empat Pilar dalam Budaya Lokal

Sebagai contoh nyata implementasi Empat Pilar MPR, Siti Fauziah menyebutkan pagelaran budaya “Ekosistem Budaya Kasumedangan”. Pagelaran ini dinilai sebagai bentuk pelestarian seni budaya tradisional Sumedang, yang sejalan dengan semangat Pancasila.

Advertisement

Ia berpesan agar para siswa Paskibra terlibat aktif dalam pelestarian seni budaya tradisional, termasuk melalui tarian atau lagu daerah. “Jangan sampai kita melupakan kebudayaan kita,” tuturnya.

UUD NRI 1945: Hafalan dan Implementasi

Siti Fauziah juga membagikan pengalamannya menyaksikan Final Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar tingkat SLTA di Jakarta pada November 2025. Ia mengapresiasi para peserta yang mampu menghafal sila-sila dalam UUD NRI Tahun 1945.

“Yang membanggakan mereka hafal UUD NRI Tahun 1945. Karena kalau dalam LCC ditanya rumusan pasal UUD NRI Tahun 1945, mereka harus menyebutkan rumusan pasal dan tidak boleh satu kata pun yang salah,” jelasnya.

Namun, ia menekankan bahwa hafalan saja tidak cukup. Pasal-pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap buku-buku sosialisasi Empat Pilar MPR tidak hanya menjadi pajangan.

“Saya berharap buku sosialisasi Empat Pilar MPR jangan menjadi “bantal” tetapi dibaca untuk dipelajari bersama. Kita hayati isinya dan kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Sosialisasi Empat Pilar MPR ini turut dihadiri oleh Sekda Pemkab Sumedang, Tuti Ruswati, serta narasumber Asda I Pemkab Sumedang, Dian Sukmara, dan Wakil Bupati Sumedang periode 2008-2013, Raden Taufiq Gunawansyah.

Advertisement