PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat terus menggenjot upaya elektrifikasi di Tanah Papua. Perusahaan listrik negara ini menargetkan dapat melistriki sekitar 4.200 kampung yang hingga kini belum terjangkau aliran listrik. Misi ini tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga membuka akses kehidupan yang lebih luas bagi masyarakat setempat, mulai dari pendidikan, layanan kesehatan, hingga tumbuhnya aktivitas ekonomi lokal.
Anggaran dan Target Elektrifikasi
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, menjelaskan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp500 miliar pada tahun 2025. Anggaran tersebut ditujukan untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan di 128 lokasi di Papua.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
“Target awal 2026 sekitar 554 lokasi dengan kebutuhan anggaran awal kurang lebih Rp2,5 triliun sesuai penugasan dari Kementerian ESDM,” kata Diksi di Jayapura, Minggu (28/12/2025).
Diksi menambahkan, alokasi anggaran ini merupakan penugasan pertama yang diberikan pemerintah kepada PLN untuk wilayah Papua Raya dalam tiga tahun terakhir. “Pada target awal semua tersebar di daerah wilayah kerja kami, sehingga diharapkan pengerjaan bisa segera dilakukan,” ujarnya.
Pendekatan Sosial dan Pemanfaatan Energi Lokal
Dalam merealisasikan target tersebut, PLN mengedepankan pendekatan sosial dengan berkoordinasi intensif bersama pemerintah daerah. Koordinasi dilakukan mulai dari tingkat gubernur, bupati, hingga kepala distrik, khususnya untuk mempermudah proses pembangunan infrastruktur kelistrikan dan penyediaan lahan.
“Sehingga dalam pembangunan pembangkit, kami akan menyesuaikan dengan potensi energi lokal,” jelas Diksi.
Sebagai contoh, di wilayah dengan potensi air yang besar seperti Pegunungan Arfak, PLN akan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mini dan Mikrohidro (PLTMH). Sementara itu, di daerah dengan keterbatasan sumber air seperti Papua Barat Daya, PLN mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dilengkapi baterai atau sistem hibrida.
Harapan BPH Migas
Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati, turut menyampaikan harapannya agar PLN dapat segera menuntaskan tantangan elektrifikasi di Papua. Hal ini penting agar seluruh desa dan kampung di wilayah tersebut dapat segera menikmati listrik.
“Masih ada sekitar 4.200 desa atau kampung di Papua yang perlu dialiri listrik. Kami berharap ke depan hal ini bisa segera diselesaikan agar semuanya terlistriki,” ujar Erika saat mengunjungi Gardu Induk Skyline Kota Jayapura, Sabtu (27/12/2025).






