Tren

KKP Jamin Pelayanan Pelabuhan Perikanan Optimal di Nataru, Peringatkan Nelayan Waspada Cuaca Ekstrem

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan seluruh pelayanan publik di pelabuhan perikanan se-Indonesia akan tetap beroperasi optimal selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Langkah ini diambil untuk menjamin kelancaran aktivitas nelayan serta ketersediaan stok dan distribusi ikan di tengah peningkatan mobilitas jelang pergantian tahun.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Lotharia Latif, mengungkapkan bahwa jaminan pelayanan ini meliputi berbagai aspek penting. “Kami pastikan seluruh unit pelaksana teknis (UPT) pelabuhan perikanan lingkup Ditjen Perikanan Tangkap tetap berjalan optimal mulai dari pelayanan sandar, bongkar muat ikan, administrasi perizinan usaha serta memastikan stok ikan tersedia di cold storage dan unit pengolahan ikan (UPI),” tegas Latif dalam siaran resmi di Jakarta, Minggu (28/12).

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Menurutnya, pelayanan yang prima di pelabuhan perikanan merupakan kunci utama kelancaran aktivitas perikanan nasional. Hal ini tidak hanya mendukung produktivitas nelayan, tetapi juga menjaga stabilitas pasokan ikan dan roda ekonomi masyarakat pesisir.

Peringatan Cuaca Ekstrem untuk Nelayan

Di sisi lain, Latif juga mengingatkan para pemilik kapal perikanan dan nelayan untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Kondisi cuaca yang tidak menentu masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.

“Keselamatan adalah prioritas utama saat melaut dan tidak perlu memaksakan diri jika kondisi cuaca tidak memungkinkan. Terus pantau informasi cuaca dan ikuti arahan syahbandar di pelabuhan perikanan,” imbau Latif.

Sebagai langkah antisipasi, syahbandar di seluruh pelabuhan perikanan terus memperketat pengawasan dan pelayanan keselamatan pelayaran. Upaya ini mencakup penyampaian informasi prakiraan cuaca terkini, pemeriksaan kelengkapan dokumen kapal, hingga memastikan kelaikan kapal perikanan sebelum berlayar.

Selain itu, syahbandar juga aktif memberikan imbauan langsung kepada nelayan terkait pentingnya penggunaan alat keselamatan dan kesiapan awak kapal. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminimalkan risiko kecelakaan laut, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk terus melakukan monitoring kegiatan operasional pelabuhan perikanan selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

Mureks