Pejabat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Zulfa Mustofa, memulai rangkaian kunjungan penting untuk memperkuat konsolidasi dan kepemimpinan jam’iyyah NU. Kunjungan ini diawali dengan silaturahmi ke kediaman Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar, di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, pada Jumat (19/12/2025).
Pertemuan internal tersebut, yang berlangsung dalam suasana khidmat dan penuh kekeluargaan, fokus pada rapat dan musyawarah sebagai bagian dari upaya penguatan organisasi. KH. Zulfa Mustofa menekankan pentingnya tradisi ini dalam menjaga integritas dan arah perjuangan NU.
“Silaturahmi dan musyawarah dengan Rais Aam merupakan bagian dari adab jam’iyyah NU. Di sinilah kita meneguhkan khidmah, menjaga sanad keilmuan, dan memastikan setiap langkah organisasi tetap berada dalam tuntunan para ulama,” ujar Zulfa dalam keterangannya.
Setelah pertemuan di Surabaya, KH. Zulfa Mustofa tidak sendiri. Ia didampingi oleh Wakil Rais ‘Aam PBNU, KH. Anwar Iskandar, dan Wakil Sekjen PBNU, Gus Maksum Faqih, melanjutkan perjalanan ke Kediri. Rombongan PBNU tersebut kemudian sowan ke Pondok Pesantren Al Falah Ploso untuk bersilaturahmi dengan KH. Nurul Huda Djazuli.
Rangkaian silaturahmi konsolidasi ini ditutup dengan kunjungan ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Di sana, KH. Zulfa Mustofa dan rombongan sowan ke kediaman KH. Kafabihi Mahrus, melengkapi agenda penguatan ukhuwah ulama.
Zulfa menegaskan bahwa sowan kepada para masyaikh pesantren bukan sekadar agenda rutin, melainkan sebuah ikhtiar fundamental dalam menjaga tradisi dan persatuan NU. “NU dibangun dengan adab, persatuan, dan khidmah. Sowan kepada para kiai adalah ikhtiar menjaga keutuhan jam’iyyah agar NU tetap kokoh dalam membimbing umat dan menjaga persatuan,” ungkapnya.
Kunjungan ini secara keseluruhan merupakan bagian dari upaya PBNU untuk memperkuat ukhuwah ulama, menjaga marwah organisasi, serta memastikan Nahdlatul Ulama tetap istiqomah dalam khittah perjuangannya.





