Pemerintah Kabupaten Jember terus membenahi Bandara Notohadinegoro untuk menyambut pembukaan rute penerbangan Jember-Denpasar yang dijadwalkan segera beroperasi. Langkah ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh perjalanan menuju Bali secara signifikan.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Gatot Triyono, menyatakan bahwa seluruh fasilitas di bandara telah memenuhi standar layanan. “Prasarana dan sarana, semua sudah memenuhi standar. Termasuk perbaikan dan rehabilitasi di terminal bandara seperti kamar mandi, sudah sesuai standar kebandaraan,” ujar Gatot dalam keterangan tertulis, Jumat (12/12/2025).
Gatot menjelaskan, pemeliharaan fasilitas dilakukan secara berkala mengingat operasional Bandara Notohadinegoro bukan kali pertama. Selain infrastruktur, persiapan sumber daya manusia (SDM) juga telah rampung. Ia menyebutkan dua personel pemadam kebakaran telah tersertifikasi, sementara perpanjangan lisensi Aviation Security (Avsec) juga telah selesai. “Perpanjangan lisensi Aviation Security (Avsec) juga sudah selesai,” lanjutnya.
Kendaraan pemadam kebakaran kini siap beroperasi dengan daya semprot yang mampu menjangkau seluruh area bandara. Pihak maskapai Wings Air juga tengah mempersiapkan loket dan tempat check-in di bandara.
Rute Jember-Denpasar akan dilayani tiga kali dalam seminggu, yaitu pada Senin, Rabu, dan Jumat, menggunakan maskapai Wings Air. “Durasi perjalanan dari Jember ke Denpasar atau sebaliknya hanya memakan waktu sekitar 1 jam 20 menit. Ini memangkas waktu tempuh yang minimal mencapai 8 jam jika menggunakan jalur darat,” ungkap Gatot.
Penerbangan akan menggunakan pesawat jenis ATR 72 seri 500 atau ATR 72 seri 600 dengan kapasitas 70 penumpang. Gatot menambahkan bahwa harga tiket dinilai terjangkau mengingat efisiensi waktu yang didapatkan. Tiket sudah dapat dibeli melalui aplikasi daring seperti Traveloka seharga Rp 855.700 dan BookCabin Rp 843.900. Tiket promo mulai Rp 460 ribu juga telah tersedia.
“Dengan adanya penerbangan ini, harapan kami ini akan mempermudah konektivitas antara Jember ke Pulau Bali,” ujar Gatot. Ia menambahkan, banyak masyarakat Jember yang bekerja di Bali sehingga membutuhkan konektivitas yang lebih praktis.
Terkait okupansi, pemesanan tiket sudah mulai menunjukkan tren positif. “Penerbangan dari Denpasar ke Jember sudah terisi sekitar 25 persen. Penerbangan dari Jember ke Denpasar sudah terisi sekitar 50 persen lebih,” tutupnya.






