Sebuah rumah di kawasan Siwalankerto, Surabaya, menjadi sorotan publik setelah video kondisi dalamnya yang dipenuhi tumpukan sampah bertahun-tahun viral di media sosial. Kondisi ini menimbulkan keresahan serius di kalangan warga sekitar, hingga akhirnya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya turun tangan untuk membersihkan.
Kondisi Miris dan Keresahan Warga
Dalam rekaman video yang beredar luas, rumah di Jalan Siwalankerto 1 tersebut tampak sangat kotor, nyaris seluruh bagiannya tertutup sampah dan semak belukar. Perekam video, yang juga merupakan tetangga, mengungkapkan kekhawatirannya. “Sumpah rek iki kotoooor, mambuuuu (bau), laleer (lalat), nyamuuuk, paling wes dadi sarang ULO (ular), sarang Kuntilanak, Sarang Genderuwo,” ujarnya, seperti dikutip pada Jumat (19/12/2025).
Selain masalah bau menyengat, lalat, dan nyamuk, tetangga yang tembok rumahnya berdempetan langsung mengaku sangat dirugikan. Mereka mengkhawatirkan dampak kesehatan, keselamatan anak-anak, serta risiko kebakaran yang bisa ditimbulkan oleh tumpukan sampah tersebut.
Warga juga menyebutkan bahwa pemilik rumah, seorang pria, sudah tidak lagi menempati kediamannya yang penuh sampah itu. Pria tersebut dilaporkan sering tidur di depan minimarket dekat gapura kampung.
Penolakan Pemilik dan Intervensi Pemkot
Upaya warga untuk membersihkan rumah tersebut sebelumnya sempat menghadapi penolakan keras dari pemilik. Seorang tetangga menuturkan, “Warga mencoba membersihkan, tapi orangnya langsung marah-marah… omongannya semua rasis, semuanya keluar.”
Merespons laporan warga melalui layanan Command Center 112, petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya segera mendatangi lokasi. Mereka bergerak cepat untuk membersihkan seluruh sampah yang menumpuk.
Lima Truk Sampah Diangkut, Warga Apresiasi
Pada Selasa (16/12), petugas berhasil mengeluarkan tumpukan sampah yang kemudian diangkut menggunakan lima unit truk. Aksi cepat tanggap Pemkot Surabaya ini mendapat apresiasi positif dari warga.
“Terasa langkah ini, bebannya sedikit dibantu dipikul sama pemerintah Surabaya. Karena para petugasnya juga baik-baik, bisa membantu kami dengan sukarela, tidak menge-judge kami,” kata salah seorang warga, mengungkapkan rasa terima kasihnya.
