ACEH TAMIANG – Kondisi kelistrikan di Aceh Tamiang masih belum sepenuhnya pulih pasca dilanda banjir bandang. Hingga Rabu (10/12) malam, aliran listrik hanya menyala di beberapa titik di Kecamatan Kuala Simpang, ibu kota Kabupaten Aceh Tamiang.
Pantauan di lapangan menunjukkan, sejumlah rumah dan ruko di sepanjang jembatan Sungai Tamiang hingga melewati Mapolres Aceh Tamiang telah dialiri listrik. Namun, pemandangan sebaliknya terlihat di banyak pemukiman warga yang masih diselimuti kegelapan.
Akibat pemadaman listrik yang berkepanjangan, warga pengungsi yang terpaksa bermalam di tenda-tenda pinggir jalan terpaksa menggunakan kayu bakar sebagai penerangan. Papan-papan bekas reruntuhan rumah yang diterjang banjir menjadi pilihan utama untuk menghangatkan diri dan menerangi malam.
Di area yang tidak jauh dari Mapolres Aceh Tamiang, kegelapan semakin pekat terasa. Rumah-rumah warga maupun warung memilih menggunakan lampu emergency atau genset sebagai sumber penerangan alternatif.
Kondisi serupa juga terjadi di Kota Langsa, di mana sebagian besar wilayahnya, termasuk pusat kota, masih mengalami pemadaman listrik.
Salah seorang warga, Dedy, menceritakan bahwa kegelapan total telah dirasakan sejak awal banjir melanda. “Sejak awal memang mati lampu, gelap kalau malam, makanya banyak yang bakar kayu, ada juga buat lampu dari botol minuman,” ungkapnya.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Aceh Tamiang, Zuwan Fakhri, membenarkan bahwa pemadaman listrik masih meluas di sebagian besar wilayah Aceh Tamiang. Pemerintah Kabupaten telah mendesak PLN untuk segera memulihkan pasokan listrik. “Udah kita minta PLN bisa nyalakan semua secepatnya,” ujar Zuwan Fakhri melalui pesan singkat.






