Banyak pengendara sepeda motor, terutama yang masih mengandalkan engkol starter, kerap mengabaikan peran krusial aki atau baterai pada kendaraannya. Ketika aki mulai melemah atau soak, mereka cenderung beralih menggunakan engkol, padahal fungsi aki jauh melampaui sekadar menyalakan mesin.
Aki memiliki peran vital dalam menjaga pasokan listrik tetap stabil di seluruh sistem kendaraan, memastikan semua komponen elektronik berfungsi optimal dalam berbagai kondisi.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Pemilihan aki yang tidak tepat, tanpa memperhatikan kapasitas tegangan dan besarannya, dapat berujung pada masalah serius. Setiap jenis aki dirancang dengan spesifikasi berbeda, sehingga pemahaman mendalam tentang faktor-faktor penentu sangat penting bagi pemilik kendaraan.
Untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat, berikut adalah beberapa panduan dalam memilih aki yang sesuai untuk sepeda motor maupun mobil Anda:
1. Sesuaikan dengan Jenis Kendaraan
Pertimbangan utama dalam memilih aki adalah jenis kendaraan yang Anda miliki. Untuk sepeda motor tipe bebek, aki basah konvensional umumnya menjadi pilihan yang direkomendasikan. Sementara itu, mobil konvensional atau matic seringkali lebih cocok menggunakan aki kering.
Bagi pemilik kendaraan hybrid atau listrik, terdapat opsi aki hybrid yang dirancang khusus untuk menawarkan daya tahan dan efisiensi listrik yang lebih unggul.
2. Perhatikan Kebutuhan Daya Kendaraan
Kapasitas daya aki, yang diukur dalam satuan ampere-hour (Ah), harus selaras dengan kebutuhan spesifik kendaraan Anda. Penting untuk selalu memeriksa petunjuk yang diberikan oleh produsen kendaraan atau berkonsultasi dengan teknisi ahli untuk mendapatkan rekomendasi yang paling akurat.
