Tren

Netanyahu Bertemu Trump di Mar-a-Lago, Isu Gencatan Senjata Gaza dan Ancaman Perang Baru Jadi Sorotan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan telah bertemu dengan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di resor Mar-a-Lago, Florida, pada Senin malam (29/12/2025). Pertemuan ini berlangsung di tengah meningkatnya kekhawatiran Israel akan melancarkan serangan baru terhadap musuh-musuh regionalnya, yang berpotensi menjerumuskan Timur Tengah lebih jauh ke dalam ketidakstabilan.

Kunjungan ini merupakan yang kelima kalinya bagi Netanyahu untuk bertemu Trump di AS sepanjang tahun ini. Agenda utama pertemuan tersebut diperkirakan membahas gencatan senjata di Gaza, yang pada Oktober lalu menghentikan perang dahsyat selama dua tahun.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Tantangan Implementasi Gencatan Senjata Gaza

Meskipun sebagian besar persyaratan fase awal gencatan senjata telah terpenuhi, seperti penarikan pasukan Israel ke posisi baru dan pembebasan sebagian besar sandera oleh Hamas, tantangan besar masih membayangi implementasi fase kedua dari rencana 20 poin yang diusulkan Trump.

Gershon Baskin, salah satu kepala komisi pembangunan perdamaian di Aliansi untuk Dua Negara, yang terlibat dalam negosiasi jalur belakang dengan Hamas, menyoroti signifikansi waktu kunjungan Netanyahu terkait situasi di Gaza. “Fase 1 pada dasarnya sudah selesai, hanya tersisa satu sandera Israel yang meninggal dunia yang [Hamas] kesulitan menemukannya,” kata Baskin.

Kedua belah pihak saling menuduh melanggar ketentuan gencatan senjata. Hamas dituding gagal berkomitmen secara eksplisit pada perlucutan senjata dan berhasil memaksakan otoritasnya di sebagian besar wilayah Gaza. Sementara itu, Israel tampak enggan menarik diri dari 53 persen wilayah Gaza yang kini dikuasainya atau mengizinkan masuknya bantuan secara bebas ke wilayah tersebut.

“Fase 2 harus dimulai… dan saya pikir Amerika menyadari bahwa sudah terlambat karena Hamas telah memiliki terlalu banyak waktu untuk membangun kembali kehadirannya dan ini jelas bukan situasi yang ingin dibiarkan oleh Amerika,” tambah Baskin.

Kekhawatiran Eskalasi Konflik

Selain isu Gaza, kekhawatiran juga mencuat mengenai potensi serangan baru Israel terhadap Hizbullah di Lebanon, yang akan melanggar gencatan senjata yang telah berlangsung lebih dari setahun. Ancaman serangan terhadap Iran juga menjadi perhatian, menyusul tuduhan Israel bahwa Teheran mempercepat pembuatan rudal balistik dalam beberapa bulan terakhir.

Krisis Kemanusiaan di Gaza

Perang di Gaza, yang dipicu oleh serangan mendadak Hamas ke Israel selatan pada tahun 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menculik 250 lainnya, telah menyebabkan krisis kemanusiaan parah. Lebih dari 70.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas di Gaza selama perang, dan hampir seluruh 2,3 juta penduduk wilayah tersebut mengungsi.

Sejak gencatan senjata Oktober, sekitar 400 warga Palestina meninggal dunia di Gaza, dan banyak yang terus hidup dalam kondisi kesulitan ekstrem. Dalam beberapa minggu terakhir, hujan lebat dan suhu dingin semakin memperparah penderitaan di Gaza, di mana sebagian besar perumahan dan infrastruktur telah rusak parah atau rata dengan tanah.

Rencana Trump untuk Masa Depan Gaza

Dalam tahap selanjutnya dari rencana Trump, otoritas sementara yang terdiri dari teknokrat Palestina non-blok akan memerintah wilayah Palestina menggantikan Hamas. Selain itu, pasukan stabilisasi internasional (ISF) yang terdiri dari ribuan tentara akan dikerahkan.

Para pejabat AS mengisyaratkan bahwa susunan otoritas baru tersebut dapat diumumkan pada Januari mendatang.

Mureks