Tren

Napoli Terancam Sanksi Pembatasan Transfer Pemain Januari 2026 Akibat Masalah Finansial

Advertisement

Klub raksasa Italia, Napoli, kini menghadapi ancaman serius berupa sanksi pembatasan aktivitas transfer pemain pada bursa transfer Januari 2026. Situasi ini muncul menyusul temuan masalah finansial yang menunjukkan biaya operasional klub melebihi pendapatan.

Prestasi Gemilang di Tengah Bayang-bayang Masalah Keuangan

Sepanjang tahun 2025, Napoli memang tampil dominan di kancah sepak bola Italia. Klub asal Naples ini berhasil meraih dua gelar bergengsi, yakni menjuarai Serie A musim 2024/2025 dan mengangkat trofi Piala Super Italia 2025. Di balik kesuksesan di lapangan, Napoli juga tercatat aktif di bursa transfer musim panas lalu dengan mendatangkan 11 pemain baru, termasuk bintang mantan Manchester City, Kevin De Bruyne.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Selisih Biaya Operasional dan Pendapatan Lampaui Batas

Namun, di balik gemerlap prestasi dan aktivitas transfer, Napoli diduga tidak sehat secara finansial. Kondisi ini menempatkan klub di bawah pengawasan ketat komisi independen yang bertugas memantau kondisi keuangan klub-klub Serie A. Menurut laporan Gazzetta della Sport, selisih antara biaya operasional untuk tenaga kerja dan pendapatan Napoli telah melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh otoritas Serie A.

Advertisement

Ancaman Sanksi Pembatasan Transfer

Akibatnya, Napoli terancam mendapatkan hukuman pembatasan aktivitas transfer pada bursa transfer Januari mendatang. Jika sanksi ini dijatuhkan, Napoli masih diperbolehkan untuk beraktivitas di bursa transfer, namun pengeluaran mereka tidak boleh melebihi pendapatan. Artinya, setiap pemain yang direkrut pada Januari harus diimbangi dengan penjualan pemain lain dengan nilai transfer yang setidaknya sama.

Aturan Baru yang Lebih Ketat Menanti

Napoli dituntut segera menyelesaikan masalah keuangan ini. Situasi menjadi semakin krusial mengingat aturan yang lebih ketat akan diberlakukan di Serie A mulai 1 Juli 2026. Ambang batas selisih antara biaya operasional tenaga kerja dan pendapatan klub, yang saat ini berada di angka 0,8, akan diturunkan menjadi 0,7. Lebih lanjut, hukuman bagi klub yang gagal memenuhi ambang batas tersebut juga akan semakin berat, yakni berupa larangan transfer penuh bagi klub yang terbukti melanggar aturan baru ini.

Advertisement
Mureks